Filippo Ganna mengakui keunggulan Remco Evenepoel menjelang Kejuaraan Dunia Time Trial di Zurich. Juara dua kali itu tampaknya pasrah untuk menerima kekalahan, meski ia tetap berharap bisa bertarung untuk medali melawan Primož Roglič, Josh Tarling, dan Stefan Küng.
Ganna mengalami penurunan performa dan moral setelah Olimpiade Paris. Ia menargetkan both time trial dan team pursuit tetapi hanya berhasil meraih perak di time trial dan perunggu di track, padahal ia menargetkan setidaknya satu medali emas.
Setelah berusaha memulihkan diri dan menemukan kembali bentuk terbaiknya, Ganna melakoni Deutschland Tour tetapi mundur dari Renewi Tour karena kelelahan. "Saya punya dua pilihan: berhenti sampai 2025 atau mencoba melakukan sesuatu di sini. Saya memilih yang kedua," kata Ganna.
Ia menjadi salah satu pembalap terakhir yang melakukan rekognisi pada lintasan Zurich yang bergelombang sepanjang 46,1 km, termasuk turunan curam yang dianggap seperti menyelam ke lubang hitam.
"Ini trek yang sulit, jadi penting untuk mengatur kecepatan balapan," jelas Ganna. "Kilometer awal datar dan cepat, di mana para spesialis time trial bisa tampil bagus. Tanjakan akan menguras tenaga dan turunannya agak berbahaya, tapi itu berlaku untuk semua orang."
Ganna menilai jalur turunan tersebut sudah aman meski dianggap berbahaya. "Saya senang rem cakram diperbolehkan," imbuhnya.
Selain time trial, Ganna juga akan turun di Mixed Relay pada Rabu tetapi tidak akan mengikuti balap jalan pada Minggu. Ia akan menutup musimnya di Cro Race dan Gran Piemonte.
Terkait Kejuaraan Dunia Track, Ganna menyatakan tidak akan berpartisipasi. "Saya akan menonton dari tribun sambil menikmati bir," katanya sambil tersenyum, seolah ingin mengakhiri musim yang panjang dan melelahkan.