Beranda Berita Dua Pembalap Italia Hiasi Podium Time Trial UCI, Raih Medali Perak dan...

Dua Pembalap Italia Hiasi Podium Time Trial UCI, Raih Medali Perak dan Perunggu

3
0

Dalam ajang UCI Road World Championships di Zürich, pembalap sepeda Italia kembali membuktikan kehebatan mereka dengan merebut podium time trial putra elit. Filippo Ganna dan Eduardo Affini sukses meraih posisi kedua (perak) dan ketiga (perunggu), hanya terpaut tipis dari pemenang Remco Evenepoel dari Belgia.

Meskipun keduanya naik podium, ekspresi Ganna dan Affini sangat kontras. Affini tersenyum lebar menunjukkan kegembiraannya, sementara Ganna terlihat kecewa karena gagal meraih gelar juara dunia untuk kedua kalinya.

"Kami akan merayakan pencapaian ini dengan minum bir. Filippo memang kecewa dengan penampilannya, itu wajar, tetapi saya senang dengan medali perunggu saya. Dia akan minum untuk melupakan, tetapi saya akan minum untuk merayakan," ujar Affini.

Berbeda dengan Affini, Ganna menilai penampilannya belum maksimal. Ia tertinggal 6,43 detik dari Evenepoel dalam lintasan sepanjang 46,1 km di Zürich, sebuah rute yang kurang cocok baginya dibandingkan ajang serupa di Glasgow 2023, di mana ia juga meraih perak.

Ganna kehilangan beberapa detik dari Evenepoel di jalan datar pembuka, sedikit lagi di tanjakan, dan terutama pada turunan cepat menuju tepi Danau Zürich. Namun, ia berhasil mengejar 13 detik di jalan datar menuju garis finis.

Evenepoel sendiri mengakui bahwa ia mungkin akan kalah jika jarak time trial diperpanjang lima kilometer. Namun, Ganna tidak tertarik dengan hipotesis tersebut.

"Saya ingin kembali meraih jersey pelangi, tetapi tidak banyak yang bisa dikatakan. Remco adalah pembalap yang luar biasa dan saya hanya bisa mengucapkan selamat kepadanya," kata Ganna dengan sportif.

"Saya meraih medali perak lagi, membuktikan bahwa saya sudah dekat dengan gelar juara. Kami semakin dekat dan mungkin dalam satu atau dua tahun saya bisa kembali dan meraih gelar juara dunia. Namun, Remco memang lebih baik dari saya hari ini."

Secara berseloroh, Evenepoel menggambarkan Ganna dan Affini sebagai dua potong focaccia raksasa, sementara dirinya adalah potongan mozzarella yang lebih kecil di tengah. Ia menghasilkan daya yang lebih sedikit daripada Ganna, tetapi aerodinamikanya dinilai lebih baik. Tanjakan dan turunan juga lebih cocok untuknya daripada Ganna.

"Saya pikir berat badan membuat perbedaan," kata Ganna. "Saya tidak tertinggal terlalu banyak di tanjakan, tetapi saya lebih suka balapan yang lebih datar. Tanjakan menguras tenaga saya.

"Saya kesulitan pada turunan, sehingga penglihatan saya kabur dan tidak bisa mengambil risiko. Saya berusaha tidak kehilangan waktu di tanjakan, tetapi saya kehilangan banyak di turunan. Saat detak jantung tinggi, penglihatan menjadi tidak jelas dan harus melambat. Saat turunan tadi, saya hanya berusaha tidak jatuh."

Meskipun kecewa, Ganna berusaha memandang penampilannya secara lebih luas. Ia sempat mengalami kemerosotan mental dan fisik setelah bekerja keras selama berbulan-bulan untuk mencapai puncak pada time trial dan kejar beregu pada Olimpiade Paris. Dengan dedikasi dan disiplin, ia berhasil membalikkan akhir musimnya.

"Mungkin saya lebih bahagia daripada tahun lalu karena sebulan yang lalu saya merasa tidak enak badan dan mundur dari Renewi Tour," jelasnya.

"Saya butuh istirahat seminggu dari sepeda sehingga bisa memulihkan tenaga. Saya baru saja finis enam detik di belakang Remco hari ini, jadi saya rasa saya juga bisa bahagia."

Ganna mengaku sangat senang bisa berbagi podium dengan Affini. Mereka sering berbagi kamar di hotel tim nasional sejak Kejuaraan Dunia 2013 di Florence.

"Saya senang melihat dua bendera Italia berkibar di atas podium. Saya tidak berpikir ada yang akan percaya beberapa tahun lalu," kata Ganna.

"Edo tampil sangat baik dan memenangkan Kejuaraan Eropa. Dia salah satu teman baik saya di peloton."

Affini tampil dengan medali perunggu dan senyum lebar dalam konferensi pers, sangat kontras dengan Ganna yang terlihat kecewa.

"Saya sedih untuk Filippo yang kalah enam detik, tetapi saya senang," kata Affini. "Saya hanya memimpikan peringkat lima besar saat di hot seat, jadi bisa finis di podium dan meraih medali perunggu adalah hal yang spesial. Ini juga momen besar bagi balap sepeda Italia."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini