Tadej Pogacar, sang juara Tour de France yang mengagumkan, baru-baru ini membagikan detail mencengangkan tentang metode latihan dan pola nutrisinya dalam sebuah wawancara.
Latihan Berbasis Data
Pogacar telah menggunakan monitor detak jantung selama lebih dari 12 tahun, memberikannya pemahaman mendalam tentang respons tubuhnya. Ia menggabungkan data detak jantung dengan pengukuran daya, meski mengakui keterbatasan power meter saat ini.
"Anda perlu berhati-hati dengan suhu luar, kalibrasi, dan lainnya," jelasnya. "Kadang-kadang bisa tidak akurat."
Ketertarikan Pogacar pada data terungkap dalam kisaran daya Zona 2 miliknya yang berkisar antara "320 hingga 340". Ia mengaku menikmati perjalanan latihan empat jam yang berfokus pada Zona 2.
"Di Monaco, sulit mendapatkan waktu banyak di Zona 2 karena banyak tanjakan," akunya. "Namun, di Slovenia atau Spanyol, saya suka menghabiskan lima jam di Zona 2 tanpa henti."
Meskipun menyukai Zona 2, Pogacar mengakui manfaat berlatih di Monaco. "Menurut pengalaman saya, yang terbaik adalah berlatih di jalan rumah Anda, di mana Anda dapat memantau kecepatan dan VAM."
Pogacar menyebutkan VAM (kecepatan pendakian vertikal) rata-ratanya sekitar 1700 hingga 1800 pada pendakian yang berlangsung selama 15 menit.
Nutrisi dan Berat Badan
Dalam beberapa tahun terakhir, Pogacar semakin memperhatikan nutrisi dan berat badan. Ia menekankan pentingnya keseimbangan dan moderasi dalam pola makannya.
"Jika Anda membatasi terlalu banyak dan tidak menyentuh cokelat selama berbulan-bulan, suatu saat Anda akan menyerah dan kalap. Itu bukan hubungan yang baik dengan makanan," ujarnya.
Selama musim balap, berat Pogacar berkisar sekitar 65 kg. Namun, saat istirahat, beratnya bisa mencapai 69-70 kg.
Asupan karbohidratnya saat bersepeda direncanakan dengan cermat. "Kami memiliki 30 atau 60 gram karbohidrat per botol minuman. Untuk etape berat, lebih baik memiliki 60 gram dan kemudian makan lebih sedikit," jelasnya.
"Untuk etape yang lebih mudah, 60 hingga 90 gram sudah cukup. Jadi pada dasarnya, kami menargetkan itu per jam."
Pogacar memuji sponsor makanan Enervit atas peningkatan produk mereka, yang memungkinkannya mengonsumsi hingga 120 gram karbohidrat per jam tanpa masalah pencernaan.
Indikator Fisiologis
Detak jantung istirahat Pogacar sangat rendah, sekitar 37 detak per menit. Namun, ia mencatat kenaikan detak jantung hingga 48-49 jika ia sakit atau lelah.
Detak jantung maksimumnya mencapai 200 bahkan 213 saat ia masih yunior. Ia juga memantau HRV (variabilitas detak jantung) sejak 2021.
"Awalnya saya tidak menganggapnya menarik atau bermanfaat. Tapi tahun ini saya mulai menggunakannya lebih banyak untuk melacak HRV dan detak jantung di malam hari. Sekarang saya cukup menyukainya," ungkapnya.
Kisaran HRV Pogacar berkisar antara 150 pada hari-hari baik dan 30-an pada hari-hari yang buruk.
Sementara VO2max Pogacar belum diuji baru-baru ini, ia tetap mengakui pentingnya indikator fisiologis dalam performa bersepeda.
Dengan mengoptimalkan latihan dan nutrisinya berdasarkan data dan wawasan fisiologis, Tadej Pogacar terus menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di dunia balap sepeda.