Jakarta, Kompasiana – Penambahan Milan-San Remo ke kalender WorldTour wanita tahun depan diprediksi akan semakin meningkatkan level persaingan dalam bersepeda wanita. Hal ini diungkapkan oleh pebalap Canyon-SRAM, Kasia Niewiadoma.
"Saya merasa ini akan menjadi perlombaan lain yang akan meningkatkan level lebih tinggi lagi. Ini hanya hal lain yang memotivasi Anda, bisa menjadi wanita pertama yang memenangkan Milan-San Remo setelah rehat selama bertahun-tahun. Tetapi alangkah baiknya jika semua Monumen pria ada di musim kami," ujar Niewiadoma.
Monumen yang dimaksud adalah Milan-San Remo, Tour of Flanders, Paris-Roubaix, Liège-Bastogne-Liège, dan Il Lombardia. Sejauh ini, hanya Il Lombardia yang belum memiliki versi wanita dalam kalender 2025.
Route informasi untuk Milan-San Remo wanita belum dipublikasikan, namun perlombaan ini dicap sebagai "kembalinya" oleh penyelenggara, RCS, setelah sebelumnya dikenal sebagai Primavera Classic yang digelar dari 1999 hingga 2005. Bagian terakhir dari balapan pria sepanjang 118 km, termasuk tanjakan terkenal Cipressa dan Poggio, digunakan untuk acara tersebut.
Niewiadoma saat ini tengah menikmati musim terbaiknya dengan meraih kemenangan di Flèche Wallonne Féminine dan gelar keseluruhan di Tour de France Femmes. Ia mengaku hasil tersebut menjadi suntikan kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan menjelang persaingan yang semakin ketat di kelompok wanita musim depan.
"Sangat memotivasi melihat dalam satu musim saja, semuanya bisa berubah. Saya telah mengejar kemenangan-kemenangan ini begitu lama dan menjadi yang kedua atau ketiga, lalu kini meraih dua kemenangan besar dan mereka membuat saya merasa jauh lebih baik tentang diri sendiri dan karier saya," ungkap Niewiadoma.
Penantang lainnya yang patut diwaspadai adalah mantan juara dunia dua kali Anna van der Breggen yang akan kembali berlaga di balap wanita musim depan. Selain itu, ada juga bintang baru yang akan memulai debut WorldTour mereka, termasuk Cat Ferguson dari Inggris.
"Saya pikir ini akan menjadi sangat menarik tahun depan, ada banyak pembalap muda yang semakin kuat, dan kami juga memiliki Anna [van der Breggen] dan Pauline [Ferrand-Prévot] yang kembali ke bersepeda jalan raya, jadi saya rasa tahun depan akan menjadi tahun yang sangat sulit bagi semua orang," kata Niewiadoma.
Meski begitu, Niewiadoma optimistis bahwa balap sepeda wanita akan semakin menarik dan tak terprediksi. "Aksi selalu berlangsung sejak awal."
