Beranda Balap Tragedi Horor di Trek Balap: Kisah Pembalap Inggris yang Berjuang Pulih dari...

Tragedi Horor di Trek Balap: Kisah Pembalap Inggris yang Berjuang Pulih dari Cedera Mengerikan

6
0

Jakarta, Kompasiana – Sam Culverwell, pembalap profesional asal Inggris, masih merenungkan masa depannya dalam dunia balap sepeda setelah mengalami kecelakaan parah pada bulan April lalu.

Kecelakaan itu mengakibatkan Culverwell mengalami luka parah di kaki kanannya dan patah tulang di tangannya. Dia menjalani tiga kali operasi, termasuk cangkok kulit, 47 jahitan, dan 30 staples.

Pembalap berusia 24 tahun ini mengaku masih trauma secara psikologis meskipun telah pulih secara fisik. "Secara fisik saya telah pulih sepenuhnya, tetapi secara mental, saya tidak tahu apakah saya akan pernah benar-benar tahu bagaimana keadaan saya," ujarnya.

Awal tahun ini, Culverwell mengawali musim balap dengan kemenangan di Portsdown Classic. Namun, dua bulan kemudian, ia mengalami kecelakaan dahsyat yang mengejutkan para pembalap lainnya.

"Itu sangat aneh karena setiap kali Anda jatuh, Anda bangkit dan melihat apa yang telah Anda lakukan," kenang Culverwell. "Ketika saya berdiri, saya merasakan sakit yang luar biasa dan melihat ke kaki saya dan hanya berpikir ‘oh sial!’ Itu terlihat sangat mengerikan."

Kru tim dan staf di lapangan segera mengelilinginya dan merawatnya hingga bantuan medis tiba. Culverwell memberikan pujian khusus kepada Harry Birchill, pembalap Lotto Dstny, dan staf Julian Winn dan Mark Smith atas dukungan dan perawatan mereka yang luar biasa.

Setelah tiba di rumah sakit setempat, tingkat keparahan cedera Culverwell menjadi jelas. Selain luka daging yang besar, ia juga robek ligamen lutut IT, ligamen lutut lateral, dan patah tulang tangan dan tempurung lutut.

Culverwell mengaku bahwa hari kepulangannya ke Inggris jauh lebih buruk daripada hari kecelakaannya. Ia mengalami perjalanan yang melelahkan dengan ambulans dan pesawat, serta harus menunggu berjam-jam di meja check-in dalam kondisi yang menyakitkan.

"Itu benar-benar hari terburuk dalam hidup saya dan jauh lebih buruk daripada saat saya jatuh," katanya.

"Saya dibangunkan pada pukul 02.00 dini hari di rumah sakit untuk dipindahkan, kami tidak berangkat hingga pukul 03.30 pagi. Saya kemudian dibawa ke ambulans dan dibawa ke bandara Paris Charles de Gaulle. Saya ditahan di meja check-in selama tiga jam hanya dengan tandu dan obat penghilang rasa sakit."

Setelah dua kali operasi tambahan, Culverwell menghabiskan total empat minggu di rumah sakit dan sekitar tiga bulan tidak bisa bersepeda. Butuh waktu empat bulan baginya untuk mendapatkan kembali rentang gerak penuh di lututnya.

"Itu adalah masa yang sangat berat bagi saya," tambahnya. "Tetapi semua orang yang dekat dengan saya sangat mendukung. Keluarga dan teman saya luar biasa, begitu juga pasangan saya. Abbie mengunjungi saya di rumah sakit setiap hari dan terbang ke Prancis ketika saya jatuh."

Culverwell kini telah pulih sepenuhnya secara fisik, namun ia masih memiliki bekas luka yang besar. "Saya akan menerimanya jika itu berarti semua yang lain berfungsi seperti sebelumnya," ujarnya.

"Saya ingin balapan, saya rasa, tetapi saya juga punya pekerjaan penuh waktu sekarang. Saya pikir saya hanya ingin mencoba mengendarai sepeda saya lagi dan melihat bagaimana hasilnya nanti."

"Saya tidak akan tahu sampai saya berada dalam situasi balapan bagaimana keadaan saya sebenarnya. Ini hal yang sangat sulit dihadapi. Namun, untuk saat ini saya hanya menikmati bisa mengendarai sepeda saya lagi dan mencoba mendapatkan kembali kebugaran saya."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini