Keirin, salah satu nomor unik dalam ajang balap sepeda Trek World Championships, kembali hadir di Copenhagen tahun ini. Olahraga asal Jepang ini memiliki keunikan yang membedakannya dengan nomor balap lainnya.
Asal-usul dari Negeri Sakura
Keirin berasal dari Jepang, di mana ajang balap profesionalnya serupa dengan pacuan kuda, menarik banyak penonton yang bertaruh pada pemenangnya. Para pebalap, yang banyak di antaranya menjadi jutawan dari pendapatan mereka, tinggal di sekolah khusus yang jauh dari masyarakat untuk menghindari pengaruh yang dapat mempengaruhi hasil balapan. Berbeda dengan anggapan umum, "keirin" tidak berarti pertarungan, melainkan "roda balap".
Taktik dan Strategi
Meskipun jarak balap keirin di Jepang bervariasi, dalam Olimpiade, keirin menjadi nomor bagi para sprinter. Para pebalap berbaris berdampingan di garis start dan mengejar sepeda pacu (derny) yang melaju di depan mereka. Posisi start ditentukan melalui pengundian. Posisi pertama berada di bagian bawah lintasan, dan pebalap tersebut bertugas berada tepat di belakang derny, kecuali jika pebalap lain mengalahkannya.
Dari titik inilah para pebalap menggunakan berbagai taktik: memimpin dari depan, mengikuti di belakang, atau menunggu dengan ledakan kecepatan yang mendadak.
"Balapan ini melibatkan enam pebalap di atas sepeda, terdiri dari sprint dua setengah putaran dan dimulai saat sepeda pacu menyingkir," jelas seorang komentator. "Sepeda pacu atau derny berfungsi untuk menjaga rombongan tetap bersama, seperti mobil pacu dalam olahraga motor."
"Jadi pada dasarnya balapan tidak dimulai sampai sepeda pacu menyingkir, lalu semua pebalap akan memacu sekencang mungkin selama dua setengah putaran. Sederhana saja: Anda harus melewati garis finis terlebih dahulu, tetapi ada lima atau enam pebalap lain yang mencoba melakukan hal yang sama."
"Oleh karena itu, selalu ada unsur saling dorong dan tabrakan untuk mencapai target, tetapi balapan ini cepat, bertempo tinggi, dan mengasyikkan, terkadang ada kecelakaan juga. Taktik akan tergantung pada jenis balapannya. Terkadang itu adalah sprint habis-habisan selama dua setengah putaran, sementara di lain waktu mungkin ada sedikit keraguan, tetapi tidak lebih dari setengah putaran menunggu sebelum pebalap pertama menyerangnya."
"Jika Anda melesat ke depan dengan kencang, dengan sisa satu setengah putaran, tidak banyak orang yang akan mengejar Anda. Ini tentang mengatur waktu serangan Anda dengan benar dan bertahan hingga garis finis. Anda memiliki rencana A, dan rencana B jika tidak berhasil, Anda harus berkendara sesuai insting dan bereaksi terhadap situasi di sekitar Anda."
