Josh Tarling, pembalap muda asal Inggris dari tim Ineos Grenadiers, terpaksa mengakhiri balapan Paris-Roubaix secara memalukan setelah didiskualifikasi karena mengambil bantuan mobil timnya.
Insiden terjadi ketika Tarling mengalami masalah mekanis saat berselancar di salah satu sektor berbatu. Berada jauh di belakang rombongan utama, ia berupaya mengejar ketinggalan. Namun, ia tertangkap kamera mengambil "sticky bottle tow" dari mobil timnya dengan kecepatan tinggi.
Komisaris balapan segera mengintervensi dan mendiskualifikasi Tarling setelah melihat tayangan ulang kejadian tersebut. Pembalap yang baru-baru ini menjuarai uji waktu Kejuaraan Eropa itu pun harus mundur dari perlombaan.
Akibat perbuatannya, Tarling dijatuhi denda 500 franc Swiss dan dikurangi 100 poin peringkat UCI. Direktur olahraga tim Ineos Grenadiers, Christian Knees, juga menerima denda yang sama.
Keputusan tersebut menimbulkan kontroversi. Mantan pembalap profesional Ian Stannard menilai hukuman yang diberikan terlalu keras dan kurang konsisten, mengingat kejadian serupa mungkin terjadi selama balapan hectic seperti Paris-Roubaix.
Meski Stannard tidak menyebutkan pembalap lain yang mungkin melakukan pelanggaran serupa, namun komentarnya mengisyaratkan adanya ketidakadilan dalam penerapan aturan. Pertanyaan pun muncul mengenai apakah semua pembalap yang mengambil keuntungan dari bantuan ilegal juga akan dijatuhi hukuman yang sama.
Diskusi seputar insiden ini diperkirakan akan terus berlanjut, seiring dengan upaya untuk menjaga sportivitas dan integritas dalam ajang balap sepeda bergengsi seperti Paris-Roubaix.