Pendahuluan
Bersepeda merupakan aktivitas yang kerap dikaitkan dengan kebugaran dan kesehatan. Namun, di balik itu semua, terdapat praktik masokisme yang diam-diam dinikmati oleh sebagian pesepeda, yaitu uji tanjakan (ramp test). Uji yang bertujuan mengukur kekuatan ambang fungsional (FTP) ini menawarkan sensasi penderitaan yang anehnya menggiurkan.
Pengalaman Uji Tanjakan
Dalam uji tanjakan, pesepeda akan menaiki trainer statis dengan intensitas yang terus meningkat setiap menit. Dimulai dari tingkat yang mudah, beban akan bertambah secara bertahap hingga pesepeda mencapai titik kegagalan. Proses ini serupa dengan tes kebugaran "bleep test" pada pelajaran olahraga, tetapi tanpa paksaan guru.
Awalnya, peningkatan intensitas terasa mudah. Namun, seiring waktu, pernapasan menjadi berat dan otot-otot mulai menjerit. Pesepeda akan merasakan titik puncak di mana mereka harus menyerah pada rasa sakit dan kelelahan yang melanda.
Masokisme dalam Bersepeda
Meskipun terasa menyakitkan, uji tanjakan memiliki daya tarik tersendiri. Pesepeda akan mengalami pelepasan dopamin dan rasa pencapaian setiap kali mereka berhasil menaikkan intensitas. Sensasi nyeri membuat mereka merasa hidup dan tertantang.
Seperti layaknya masokis, pesepeda akan kembali lagi ke uji tanjakan meski telah merasakan penderitaan. Mereka menikmati drama dari awal hingga akhir, dari kayuhan pertama yang penuh harapan hingga kayuhan terakhir yang kehabisan tenaga.
Studi Kasus Alex Dowsett
Bahkan pesepeda profesional pun tidak kebal terhadap pesona uji tanjakan. Alex Dowsett, mantan pemegang rekor Hour Record, baru-baru ini membagikan pengalamannya mencoba uji tanjakan setelah dua tahun pensiun. Hasilnya memang "jauh lebih lambat" dari masa jayanya, tetapi ia tetap menikmati prosesnya.
Kesimpulan
Uji tanjakan merupakan praktik masokisme yang unik dalam dunia bersepeda. Pesepeda akan sengaja memaksakan diri mereka ke dalam penderitaan untuk mendapatkan kesenangan tertentu. Meskipun hasil uji tersebut mungkin tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, pesepeda tetap akan melakukannya berkali-kali karena sensasi yang ditimbulkannya.
Dengan demikian, bersepeda tidak hanya tentang kecepatan dan kebugaran, tetapi juga tentang menemukan kesenangan dalam penderitaan. Uji tanjakan menjadi bukti nyata bahwa masokisme dapat menjadi bagian yang aneh dan menarik dari pengalaman bersepeda.