Kompasiana, Abu Dhabi – Mary Kate McCarthy, atlet esports sepeda asal Selandia Baru, menepis keraguan dan membuktikan kehebatannya saat memenangkan Kejuaraan Dunia Esports Sepeda di Abu Dhabi.
Sebelumnya, McCarthy sempat dipertanyakan keabsahan kemenangannya di babak kedua Zwift World Series pada Oktober lalu karena "kerusakan perangkat keras". Investigasi dewan juri membatalkan kemenangannya, merujuk pada aturan yang mewajibkan atlet untuk menjaga akurasi peralatan mereka.
"Saya merasa harus membuktikan diri setelah beberapa peristiwa yang berada di luar kendali saya. Namun, kami datang ke sini dengan fokus penuh," ungkap McCarthy setelah meraih gelar Kejuaraan Dunia.
Sebelum kejuaraan dunia, seluruh persiapan teknis atlet diawasi ketat oleh penyelenggara acara dan UCI. Ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk memastikan keadilan dan mencegah kecurangan.
"Para atlet tidak memiliki kontrol atas persiapan teknis atau peralatan yang mereka gunakan. Jadi, mereka harus mengesampingkan hal-hal tersebut dan fokus pada balapan," jelas Jacob Fraser, Koordinator Esports UCI.
Pada kejuaraan dunia, McCarthy menunjukkan dominasinya dengan meraih waktu sprint tercepat pada etape pertama dan berbagi hasil imbang di etape kedua dengan Gabriela Guerra. Di etape ketiga, ia mengamankan kemenangan dengan memenangkan sprint terakhir.
Kehebatan McCarthy semakin diperkuat oleh catatan prestasinya sebelumnya. Ia berhasil naik podium pada keempat balapan terakhirnya sebelum kejuaraan dunia. Dengan gelar juara dunia ini, McCarthy telah mengoleksi kemenangan di empat balapan terakhirnya.
Kemenangan McCarthy di Kejuaraan Dunia Esports Sepeda menjadi bukti bahwa esports sepeda adalah cabang olahraga yang serius dan kompetitif. Kemajuan teknologi dan komitmen untuk keadilan membuat esports sepeda terus berkembang dan menarik lebih banyak peminat.