Wout van Aert menjadi sorotan setelah mengalami kecelakaan parah pada ajang Dwars door Vlaanderen yang mengubur ambisinya untuk berjaya di Tour of Flanders dan Paris-Roubaix. Namun, pembalap Belgia itu menunjukkan perkembangan positif dalam pemulihannya.
"Sembilan hari setelah operasi, saya mulai merasakan diri saya yang lama," kata Van Aert melalui unggahan di Instagram.
Cedera ini tidak hanya menghancurkan harapan Van Aert di dua balapan major, tetapi juga memaksa tim Visma-Lease a Bike menyusun ulang strateginya. Kehilangan pembalap yang diperkirakan akan menyaingi Mathieu van der Poel di balapan-balapan tersebut menjadi pukulan telak.
Selain Tour of Flanders dan Paris-Roubaix, Van Aert juga berencana untuk berpartisipasi dalam Giro d’Italia untuk pertama kalinya. Namun, cedera yang dialaminya membuat keikutsertaannya masih diragukan. Tim akan mengambil keputusan dalam beberapa minggu ke depan.
"Saya berharap dapat segera kembali bersepeda, tetapi saat ini pemulihan penuh dari luka dan patah tulang menjadi prioritas utama saya," ujar Van Aert. "Saya bersyukur atas waktu ekstra yang dapat saya habiskan bersama orang-orang yang saya cintai."
Cedera Van Aert hanyalah salah satu dari serangkaian kecelakaan yang menimpa pembalap dalam beberapa minggu terakhir. Jasper Stuyven, Alex Kirsch, Michele Gazzoli, dan banyak pembalap lainnya juga mengalami cedera yang mengharuskan mereka absen untuk waktu yang cukup lama.
Jonas Vingegaard, rekan setim Van Aert, Jay Vine, Steff Cras, dan Remco Evenepoel adalah pembalap lain yang dibawa ke rumah sakit dengan patah tulang dan cedera lainnya.
Cedera-cedera yang menimpa pembalap-pembalap top dunia ini menjadi pengingat akan bahaya yang dihadapi para atlet di ajang balap sepeda. Meskipun Van Aert dan pembalap lainnya menunjukkan semangat untuk pulih, kehilangan mereka di lintasan merupakan kerugian besar bagi pecinta olahraga ini.