Saitama, Kompasiana – Biniam Girmay kembali membuktikan kehebatannya sebagai sprinter kelas dunia dengan meraih kemenangan di Saitama Criterium di Jepang pada Sabtu sore. Kemenangan ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai penantang serius di pentas balap sepeda dunia.
Dalam ajang yang digelar di jalanan Saitama, tepat di pinggiran Tokyo, Girmay berhasil mengalahkan rival-rival tangguh, seperti Mark Cavendish, Jasper Philipsen, dan Primož Roglič. Balapan ini merupakan ajang unjuk gigi bagi para bintang Tour de France, termasuk Girmay, pemenang jersey hijau Tour de France tahun ini.
Di bawah guyuran hujan lebat yang hanya sesekali mereda saat melewati Saitama Super Arena yang beratap, para pebalap menyelesaikan 17 putaran sirkuit yang cukup sempit di pusat kota, untuk total jarak 61,2 km. Mereka dengan hati-hati menegosiasikan dua putaran U setiap putaran.
Lomba ini diselingi oleh empat sprint perantara yang memamerkan kecepatan para pembalap Tour de France secara maksimal. Philipsen memenangkan dua sprint pertama, Cavendish menempati posisi pertama pada sprint ketiga, dan akhirnya Girmay mengunci kemenangan pada sprint keempat.
Di sela-sela sprint, balapan diwarnai oleh beberapa kali terjadi breakaway. Namun, tidak ada yang berhasil unggul terlalu jauh sebelum ditangkap kembali. Hanya pada putaran terakhir, Roglič berinisiatif melakukan breakaway yang paling dramatis. Pebalap Red Bull-Bora-Hansgrohe yang tampil dengan jersey merah sebagai pemenang Vuelta a España itu berhasil membuka jarak yang tampaknya akan berujung pada kemenangan.
Namun, dalam pertempuran antara warna merah Vuelta dan warna hijau Tour, justru warna hijau yang akhirnya menang. Para sprinter, yang dipimpin oleh Girmay, menyalip Roglič dengan cepat pada meter-meter terakhir.
Setelah balapan, Girmay mengungkapkan kebahagiaannya. "Tahun ini saya meraih kemenangan di Australia, Eropa, Afrika, Kanada… Ini pertama kalinya saya [di Saitama] dan menang [secepat] ini sangat menyenangkan, melawan pesepeda terbaik di dunia," ujarnya.
Ia juga memberi penghormatan kepada sekelompok penggemar Eritrea yang datang mendukungnya. "Ini suatu kehormatan," katanya. "Saya rasa saya belum pernah balapan satu kali pun dalam tiga tahun terakhir tanpa penggemar dari Eritrea. Ini selalu menyenangkan. Itu selalu memberi saya sesuatu yang ekstra."
Kompetisi hari itu dimulai pada sore hari dengan tim time trial yang diadakan dalam satu putaran di sirkuit criterium dan dimenangkan oleh Shimano Racing Team – salah satu dari tujuh tim pro Jepang yang berpartisipasi dalam dua ajang tersebut.
Di sela-sela balapan, penonton yang memadati arena dihibur oleh kelompok tari dan musik lokal, dalam suasana meriah yang berupaya melawan cuaca yang suram.