Federasi bersepeda Belanda (KNWU) resmi menunjuk Laurens ten Dam sebagai Pelatih Road Bike Nasional Wanita mulai 1 Januari 2025. Ten Dam sebelumnya sukses menukangi tim gravel Belanda dan mengantarkan Mathieu van der Poel dan Marianne Vos meraih gelar juara dunia di Leuven.
Kiprah Ten Dam sebagai pelatih nasional di cabang gravel membangkitkan kembali hasratnya di kancah balap elite. Dia pun menerima tawaran melatih tim road bike wanita Belanda saat kesempatan itu terbentang.
"Saat menjadi pelatih nasional gravel, saya menyadari bahwa saya sangat merindukan tampil di level olahraga tertinggi – bekerja sama dengan tim menuju turnamen besar seperti Kejuaraan Dunia," ujar Ten Dam dalam rilis KNWU.
Sebagai pelatih berpengalaman, Ten Dam menegaskan akan bekerja tanpa prasangka. Dia ingin membangun kepercayaan dengan para atlet dan mengharapkan sikap yang sama dari mereka.
"Yang terpenting adalah membentuk tim dengan misi yang jelas. Ada banyak talenta dalam bersepeda wanita Belanda, jadi saya yakin kita akan meraih tahun-tahun yang sangat baik di depan!"
Tim wanita Belanda menuai kritik atas taktik mereka dalam beberapa musim terakhir di bawah kepemimpinan Loes Gunnewijk. Keberadaan banyak pemimpin sering kali justru menghambat kinerja tim. Ten Dam menyadari bahwa mengelola penggowes berjersei oranye akan menjadi tantangan.
"Keuntungan saya adalah saya tidak punya masa lalu dengan para pebalap. Jadi, saya sangat objektif. Mungkin itu juga salah satu alasan mereka meminta saya. Saya sadar betul bahwa masih ada perbincangan yang perlu dilakukan di sana-sini," kata Ten Dam kepada Algemeen Dagblad.
"Saya belum bisa menilai kegagalan masa lalu. Tetapi, jelas saya tidak ingin ada pertengkaran. Itu dimulai dengan kejujuran. Kami akan membuat perjanjian yang sangat jelas tentang peran masing-masing orang dalam perlombaan. Anda harus menyetujui itu."
Belanda gagal meraih medali emas pada dua Kejuaraan Dunia road race dan Olimpiade terakhir, meskipun memiliki beberapa favorit dalam tim. Ten Dam tahu dia harus membalikkan keadaan, sekaligus tidak meremehkan lawan.
"Menjadi pelatih nasional adalah tugas yang sulit. Sebagai Belanda, kami memiliki banyak pebalap hebat. Kami harus memanfaatkan itu," tutur pria berusia 43 tahun tersebut.
"Tetapi, kemenangan tim wanita Belanda tidak lagi menjadi hal yang mudah. Olahraga ini telah berubah. Ada juga wanita yang mengayuh di depan mengenakan jersei negara lain. Itu hanya untuk kemajuan olahraga.
"Tapi seperti yang saya katakan: kami punya banyak pebalap bagus. Jika ada 30 kelompok tersisa di Kejuaraan Dunia, biasanya ada sembilan wanita Belanda di dalamnya."
Ten Dam bertekad memulihkan budaya kemenangan yang membawa wanita Belanda meraih tujuh dari 11 gelar juara dunia road race antara 2012 dan 2022. Dia juga menargetkan Olimpiade Los Angeles 2028, yang akan dievaluasi pada akhir 2025.
"Saya pasti harus tegas. Itu bagian dari pekerjaan ini. Tetapi, saya tidak akan berpura-pura menjadi orang lain. Saya menyukai suasana yang baik dan itu adalah dasar kesuksesan. Dan menang juga membantu, kan? Suasana terbaik tercipta ketika banyak kemenangan," tandasnya.
"Menjadi pelatih nasional adalah tugas yang sulit. Anda hanya bertemu para atlet beberapa kali dalam setahun. Mereka bersaing satu sama lain sepanjang musim dan tiba-tiba menjadi rekan satu tim dalam seragam oranye. Oleh karena itu, sulit untuk benar-benar membentuk sebuah tim, tetapi saya pikir saya bisa melakukannya."