Beranda Berita Berdamai dengan Takdir: Perjalanan Inspirasional Chris Hoy Hadapi Kanker Terminal

Berdamai dengan Takdir: Perjalanan Inspirasional Chris Hoy Hadapi Kanker Terminal

25
0

Dalam sebuah memoar yang bertajuk "All That Matters", Chris Hoy, peraih enam medali emas Olimpiade dalam balap sepeda trek, menceritakan perjalanan penuh gejolaknya menghadapi diagnosis kanker terminal. Diagnosis tersebut menjadi momen "pukulan terbesar dalam hidupnya", seperti yang diungkapkannya kepada BBC.

Diagnose yang Mengejutkan

Chris Hoy tidak pernah merasakan gejala apa pun sebelum didiagnosis mengidap kanker pada September tahun lalu. Namun, hasil pemindaian lebih lanjut menunjukkan bahwa tumor prostatnya telah menyebar ke tulang, termasuk panggul, pinggul, tulang belakang, dan tulang rusuk. Dokter memperkirakan Hoy hanya memiliki waktu hidup dua hingga empat tahun.

"Saya merasakan ketakutan dan guncangan yang luar biasa," kenang Hoy. "Saya merasa ingin melarikan diri, tetapi saya sadar bahwa ini tidak bisa dihindari. Ini adalah sesuatu yang harus saya terima."

Ronde Kemoterapi yang Menyiksa

Sejak diagnosis tersebut, Hoy telah menjalani ronde kemoterapi yang "menyiksa". Namun, ia mengatakan bahwa kemoterapi itu juga membantunya menyadari besarnya rasa sakit yang pernah ia alami selama berjuang di atas sepeda.

"Saya merasa kita tidak selalu bisa menghargai apa yang kita mampu," ujar Hoy. "Hanya ketika kita berada dalam situasi yang sangat sulit, kita mengetahui kekuatan dan ketahanan kita."

Belajar Ikhlas

Peristiwa menyakitkan ini juga berdampak pada keluarga Hoy. Istrinya, Sarra, didiagnosis menderita multiple sclerosis setelah pemindaian pada November 2023. Menerima kabar tersebut menjadi "titik terendah" bagi Hoy.

Namun, di tengah kesulitan ini, Hoy tetap mencoba bersikap positif. Ia berharap kisahnya dapat membantu orang lain yang menghadapi tantangan serupa. "Saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa mengatasi apa pun, meskipun kita tahu tidak akan ada akhir yang bahagia," ungkapnya.

Mengisi Waktu dengan Penulisan

Sejak didiagnosis, Hoy telah menghabiskan waktunya dengan menulis memoarnya. Ia berharap tulisan tersebut dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang lain.

"Saya ingin orang-orang memahami bahwa tidak peduli seberat apa pun tantangan yang mereka hadapi, mereka bisa melewatinya," kata Hoy. "Jangan buang waktu Anda untuk hal-hal yang tidak penting. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar berharga dalam hidup."

Meski diagnosisnya membawa kesedihan, Hoy tetap bersyukur atas setiap hari yang ia jalani. "Tidak ada yang abadi di dunia ini. Waktu kita di bumi terbatas," ujarnya. "Jadi, jangan sia-siakan waktu Anda untuk mengkhawatirkan hal-hal yang tidak penting. Nikmati setiap momen bersama orang-orang terkasih dan lakukan hal-hal yang selalu ingin Anda lakukan."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini