Beranda Berita Seputar Sepeda: Hak, Kewajiban, dan Tantangan Bikers di Jalan Raya

Seputar Sepeda: Hak, Kewajiban, dan Tantangan Bikers di Jalan Raya

5
0

Bersepeda merupakan aktivitas yang digemari oleh banyak kalangan. Selain bermanfaat bagi kesehatan, bersepeda juga menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan. Namun, di balik keseruan bersepeda, terdapat beberapa tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh para bikers di jalan raya.

Registrasi dan Asuransi Sepeda

Salah satu isu yang kerap diperdebatkan adalah mengenai registrasi dan asuransi sepeda. Sebagian kalangan berpendapat bahwa sepeda seharusnya didaftarkan dan diasuransikan sama seperti kendaraan bermotor. Namun, pendapat ini ditentang oleh beberapa pihak lainnya.

"Menerapkan registrasi dan nomor plat pada sepeda akan sangat tidak praktis, mahal, dan menjadi birokrasi yang rumit," ujar Monica Scigliano, pejabat kebijakan senior Cycling UK.

Menurut Scigliano, biaya dan kompleksitas yang timbul dari regulasi baru tersebut akan jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaat keselamatan jalan raya yang dihasilkan. Selain itu, registrasi dan asuransi tidak menjamin ganti rugi jika terjadi kecelakaan, seperti halnya yang dialami oleh banyak pemilik mobil yang mendapati kendaraannya rusak tetapi tidak memiliki informasi kontak pelaku tabrak lari.

Pajak Kendaraan dan Penggunaan Jalan

Isu lain yang sering menjadi perdebatan adalah mengenai "pajak jalan" yang tidak dibayar oleh pesepeda. Namun, perlu diketahui bahwa pajak kendaraan ("Vehicle Excise Duty" atau VED) di Inggris tidak semata-mata digunakan untuk perawatan jalan raya, melainkan juga sebagai pajak atas emisi kendaraan.

Kini, kendaraan listrik (EV) juga dikenakan VED, meskipun sebagian besar pendapatan dari pajak tersebut digunakan untuk membiayai jaringan jalan strategis yang umumnya tidak diperuntukkan bagi pesepeda.

"Jika pesepeda tidak menggunakan jalan yang dibiayai oleh VED, mengapa mereka harus membayar pajak tersebut?" tanya Scigliano.

Selain itu, sebagian besar pesepeda dewasa di Inggris memiliki mobil dan sudah membayar VED.

Pelanggaran Aturan Lalu Lintas

Beberapa pengendara motor kerap mengkritik pesepeda karena melanggar aturan lalu lintas, seperti menerobos lampu merah atau berkendara di trotoar. Meskipun benar bahwa sebagian pesepeda melakukan pelanggaran, penting untuk diingat bahwa hal yang sama juga dilakukan oleh pengendara motor.

"Fokus utama semua pengguna jalan adalah berkendara dengan aman dan bertanggung jawab," kata Scigliano. "Namun, ada kesenjangan besar antara perhatian yang diberikan kepada pesepeda yang melanggar aturan dan bahaya yang mereka timbulkan kepada orang lain."

Di beberapa negara, pesepeda diperbolehkan menerobos lampu merah jika aman dilakukan. Hal ini dilakukan demi keselamatan pesepeda, terutama di persimpangan yang tidak ramah bagi pesepeda dan tidak memiliki infrastruktur khusus.

Berkendara Berdampingan

Isu lain yang memicu perdebatan adalah pesepeda yang berkendara berdampingan. Menurut Highway Code yang direvisi pada tahun 2022, pesepeda diperbolehkan berkendara berdampingan, terutama dalam kelompok besar atau saat menemani pesepeda anak-anak atau pemula.

"Berkendara berdampingan bisa lebih aman karena dapat mencegah pengemudi menyalip saat tidak ada ruang yang cukup," kata Scigliano. "Ini juga membuat pesepeda lebih terlihat, sehingga meningkatkan keselamatan terutama bagi kelompok rentan seperti pesepeda yang bersepeda dengan anak-anak."

Meskipun demikian, pesepeda tetap harus mempertimbangkan kondisi jalan dan keselamatan pengemudi di belakang mereka, serta memberikan ruang bagi mereka untuk menyalip saat memungkinkan.

Menjembatani Persepsi

Debat mengenai pesepeda dan pengendara motor sering kali memanas dan kontraproduktif. Penting bagi kedua belah pihak untuk memahami perspektif masing-masing dan mencari titik temu.

"Tujuan dari debat ini adalah untuk membuat pengendara motor lebih memahami pengalaman bersepeda di jalan raya," kata Scigliano. "Bukan hanya sekadar memberikan pukulan dengan fakta dan angka, tetapi juga untuk mencari solusi yang dapat diterima kedua belah pihak."

Dengan mendekati perdebatan dengan pemikiran terbuka dan kemauan untuk berkompromi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis bagi semua pengguna jalan, baik pesepeda maupun pengendara motor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini