Jasper Philipsen, sprinter berkebangsaan Belgia, telah menjadi salah satu pembalap tercepat di kancah balap sepeda. Meski kerap dibayangi oleh rekan senegaranya Remco Evenepoel dan Wout van Aert, prestasinya tidak bisa diabaikan.
Terlahir di Mol, Belgia, kota yang sama dengan eks juara dunia Tom Boonen, Philipsen awalnya menekuni sepak bola. Namun cedera akibat kecelakaan BMX memaksanya untuk beralih ke balap sepeda.
Ia bergabung dengan tim pertamanya, Balen BC, pada tahun 2010. Sebagai salah satu anggota keluarga yang pertama menekuni balap sepeda, Philipsen mengaku bahwa keluarganya banyak belajar bersama dirinya.
Boonen menjadi idola Philipsen sejak kecil. Ia bahkan pernah memakai kaus juara dunia Quick-Step sang idola. Di sela-sela akhir karier Boonen, Philipsen berkesempatan untuk berlatih bersama di kampung halamannya.
Selain balap sepeda, Philipsen juga pernah mencoba cyclo-cross. Pada tahun 2015, ia menorehkan prestasi dengan memenangkan gelar juara nasional time trial junior. Ia berhasil mempertahankan gelar tersebut pada tahun berikutnya.
Perjalanan profesional Philipsen dimulai pada tahun 2018 bersama tim Hagens Berman Axeon. Ia memiliki basis penggemar sendiri yang selalu mendukungnya dengan spanduk-spanduk sejak tahun 2016.
Meski kerap dijuluki "Jasper ‘The Disaster’ Philipsen" oleh timnya Alpecin-Deceuninck karena kecerobohannya, Philipsen telah meraih kemenangan di berbagai ajang bergengsi. Ia pernah menjuarai etape di Tour de France, Vuelta a España, dan memenangkan Monumen Milan-San Remo pada musim ini.
Selain balap sepeda, Philipsen memiliki beberapa kesukaan lain. Ia menyukai musik hip hop dan kerap mendengarkan Spotify’s RapCaviar playlist sebagai pemanasan. Pelari ini juga belum pernah berlaga di Giro d’Italia, tetapi balapan yang paling sering diikutinya adalah Scheldeprjs, yang ia menangi sebanyak dua kali.
Perjalanan Jasper Philipsen masih panjang. Dengan bakat dan kegigihannya, tidak menutup kemungkinan ia akan terus mengukir prestasi di atas lintasan balap sepeda.
