Matthew Richardson, sprinter sepeda trek yang baru-baru ini mengganti kewarganegaraan dari Australia ke Inggris, menganggap larangan seumur hidup dari tim nasional Australia sebagai "hanya kata-kata di kertas" yang "tidak terlalu berarti".
Larangan ini merupakan buntut dari keputusan Richardson untuk beralih kewarganegaraan setelah memenangkan tiga medali Olimpiade untuk Australia. AusCycling, badan nasional Australia, menyatakan bahwa Richardson tidak akan diizinkan untuk bergabung kembali dengan tim "di masa depan mana pun".
Richardson mengaku terkejut dengan pernyataan tersebut. Ia menganggap hukuman itu sebagai "pukulan terakhir" yang tidak perlu.
"Saya tidak mengerti kebingungannya," kata Richardson. "Jelas bahwa dengan saya ingin membalap untuk Inggris selama sisa karier, itu berarti saya tidak ingin membalap untuk Australia lagi."
Richardson juga mengkritik klausul larangan berkompetisi selama dua tahun yang dipertimbangkan oleh AusCycling. Ia menyatakan bahwa UCI, badan pengatur sepeda internasional, tidak dapat memberlakukan peraturan tersebut karena ia tidak menandatanganinya.
"Itu hanya kata-kata di kertas yang tidak memiliki arti," kata Richardson. "Seperti yang mereka katakan dalam peninjauan, mereka harus meninjau kembali klausul itu atau menghapusnya, karena jelas tidak ada artinya."
Meski menghadapi larangan, Richardson telah melakukan debutnya untuk Inggris di ajang Track Champions League. Ia memenangkan kedua balapan yang diikutinya dan mengaku merasa bangga mewakili negara kelahirannya.
Richardson berharap hubungannya dengan Australia pada akhirnya akan membaik.
"Saya selalu menghormati AusCycling dan berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan untuk saya," kata Richardson.
"Saya pikir saya telah membalas mereka dengan hasil yang saya capai, termasuk gelar Kejuaraan Dunia dan tiga medali Olimpiade. Sayangnya, ada kegaduhan seputar masalah ini, tetapi saya tidur nyenyak karena tahu bahwa kegaduhan itu bukan berasal dari saya."
"Saya berharap di tahun-tahun mendatang, saya dan AusCycling dapat mencapai suatu pemahaman. Tapi untuk saat ini, mereka sudah mengeluarkan pernyataan terakhir mereka. Semoga kita bisa menyelesaikan masalah ini dan fokus pada balapan."
