Dunia balap sepeda diramaikan dengan kembalinya Anna van der Breggen, mantan juara dunia balap jalan raya. Setelah pensiun pada 2021, ia mengumumkan akan kembali bertanding pada 2025 bersama tim SD Worx-Protime.
Kabar ini mengundang antusiasme, terutama mengingat prestasi gemilang van der Breggen di masa lalu. Ia pernah tiga kali menyabet gelar juara dunia balap jalan raya, meraih medali emas Olimpiade Rio 2016, serta mendominasi berbagai balapan prestisius seperti Giro Donne, La Flèche Wallonne, dan Amstel Gold Race.
Motivasinya untuk kembali bukan semata-mata mengejar kemenangan. Dalam sebuah wawancara, van der Breggen mengungkapkan bahwa rasa rindu akan kompetisi dan kebersamaan antarpembalap menjadi alasan utamanya.
"Saya tidak bisa lepas dari perasaan ingin balapan. Saya suka suasana perlombaan dan saya merindukan kebersamaan dengan rekan satu tim. Rasa saling mendukung dan berjuang bersama itulah yang membuat saya kembali ke dunia balap," tuturnya.
Kembalinya van der Breggen berbarengan dengan perombakan besar-besaran di dunia balap sepeda putri. Pauline Ferrand-Prevot, mantan juara dunia balap jalan raya lainnya, juga akan kembali setelah pensiun dari balap sepeda gunung. Demi Vollering, anak didik van der Breggen yang pernah menjadi juara Tour de France Femmes dan pemenang Ardennes triple, akan bergabung dengan tim FDJ-Suez.
Pergeseran ini memicu persaingan baru yang menarik. Van der Breggen akan berhadapan dengan mantan anak didiknya, Vollering. Menarik untuk melihat apakah van der Breggen dapat menemukan kembali performa terbaiknya dan meraih kejayaan seperti dulu.
Dampak kembalinya van der Breggen diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas dan popularitas balap sepeda putri. Kehadiran pebalap berpengalaman dan berprestasi seperti dirinya akan memotivasi generasi baru pebalap dan menginspirasi para penggemar.