Jakarta, Kompasiana – Pebalap sepeda asal Denmark, Jonas Vingegaard, masih belum memastikan rencana awal untuk musim 2025, termasuk kemungkinan tampil perdana di Giro d’Italia.
Dalam konferensi pers baru-baru ini, dua kali juara Tour de France tersebut dimintai tanggapannya mengenai rumor keikutsertaannya di Giro. Vingegaard menanggapinya dengan santai, menyatakan bahwa keputusan belum dibuat.
"Giro adalah balapan yang ingin saya ikuti dalam karier saya. Namun, saya belum bisa memastikan apakah tahun depan atau tahun berikutnya, atau apakah itu akan terjadi," kata Vingegaard.
Meski terus didesak untuk menjawab, Vingegaard memilih menanggapi dengan humor. Ia mengatakan bahwa semua opsi masih terbuka, termasuk berpartisipasi di balapan Flanders dan Roubaix.
"Pintu untuk Giro selalu terbuka. Itu juga tahun lalu. Tentu saja, pintunya tetap terbuka. Dan pintu juga terbuka untuk, entahlah, Flanders dan Roubaix, tidak ada yang harus diputuskan sekarang. Pintu hanya ditutup setelah kami membuat jadwal, dan kami belum memutuskannya," ujar Vingegaard.
Sementara itu, Vingegaard memberikan sinyal positif untuk kemungkinan membela Denmark di Kejuaraan Dunia Rwanda tahun depan. Tiga lintasan balap selanjutnya di Rwanda, Montréal, Kanada, dan Alpen Prancis menawarkan elevasi gain yang signifikan, yang menarik minat Vingegaard meskipun ia tidak begitu mahir dalam balapan satu hari.
"Saya pikir itu adalah tiga lintasan yang bagus untuk saya," katanya, sebelum menekankan bahwa kekuatannya biasanya lebih terletak pada balap tahapan.
"Tetapi tentu saja, ketika ada Kejuaraan Dunia seperti ini dengan lintasan yang bagus untuk saya, itu adalah kesempatan. Jadi saya ingin melakukannya juga. Semoga saya bisa berada di sana dan memberikan yang terbaik," tambah Vingegaard mengenai Rwanda.
Terkait praktik inhalasi karbon monoksida yang baru-baru ini menjadi perdebatan, Vingegaard menyatakan tidak pernah menggunakan metode tersebut untuk meningkatkan performa. Ia memahami kekhawatiran UCI dan akan mengikuti regulasi yang ditetapkan.