Julian Alaphilippe, mantan Juara Dunia balap sepeda dua kali, mengejutkan penggemar dengan pengakuannya baru-baru ini. Dalam wawancara eksklusif dengan Le Parisien, ia mengungkapkan bahwa ia bertanding dalam beberapa balapan musim semi dengan kondisi cedera patah tulang fibula di lutut kiri.
Cedera tersebut terjadi saat Alaphilippe terjatuh dalam balapan Strade Bianche pada awal Maret. Namun, alih-alih beristirahat, ia nekat melanjutkan balapan di Tirreno-Adriatico, serta beberapa Klasik Musim Semi seperti Milan-San Remo, E3 Classics, Dwars door Vlaanderen, dan Tour of Flanders.
"Saya tidak ingin orang mengira saya mencari alasan atas hasil yang buruk," ujar Alaphilippe kepada Le Parisien. "Saya sangat terpukul oleh kejatuhan di Strade Bianche dan rasa sakitnya membuat saya kehilangan motivasi karena sebelum itu saya merasa dalam kondisi prima."
Meski berhasil finis kesembilan di Milan-San Remo, rasa sakit di lutut Alaphilippe berlanjut. Pemeriksaan sinar-X kemudian mengungkap adanya retakan pada tulang fibula.
"Itulah penyebab rasa sakit yang saya alami," ungkap Alaphilippe. "Tapi saat itu rasa sakitnya tidak terlalu parah, hanya mengganggu."
Soudal-QuickStep dan tim medisnya menyerahkan keputusan kepada Alaphilippe apakah ia ingin melanjutkan balapan di Klasik Musim Semi. Ia pun memilih untuk berpartisipasi dalam tiga balapan lagi, termasuk Tour of Flanders, di mana ia finis di posisi ke-70.
"Itu adalah keputusan yang salah," sesal Alaphilippe. "Dalam balapan yang sulit seperti itu, kita harus dalam kondisi 100%. Dengan cedera yang saya alami, itu tidak mungkin. Saya terlalu bersemangat dan tidak mau menyerah setelah semua usaha yang telah saya lakukan, tapi saya seharusnya lebih memperhatikan kesehatan saya."
