Michael Matthews akan memimpin tim Jayco-AlUla dalam Ardennes Classics, dimulai dengan Amstel Gold Race pada hari Minggu. Pembalap Australia ini bertekad melanjutkan catatan apiknya di balapan Belanda tersebut.
Matthews, yang menjadi pesaing tangguh di musim semi, telah menorehkan lima hasil sepuluh besar di Amstel Gold Race, termasuk finis ketiga pada tahun 2015. Setelah finis kedelapan di Brabantse Pijl, di mana ia memimpin kelompok pengejar di belakang pembalap yang menang, Matthews bertekad untuk bangkit setelah dikeluarkan dari podium di Tour of Flanders.
Sebelumnya di musim ini, ia berhasil menjadi yang kedua di Milan-San Remo, hasil terbaik dalam kariernya. Pada bulan Januari, ia memenangkan Ruta de la Ceramica di Valencia, Spanyol.
Setelah istirahat sembilan hari setelah Flanders, Matthews kembali berlaga di Brabantse Pijl dan kini akan memimpin Jayco-AlUla dalam upaya lain di Amstel Gold Race, La Flèche Wallonne, dan Liège-Bastogne-Liège.
"Michael Matthews akan menjadi pemimpin kami," kata direktur sportif tim Pieter Weening, yang membalap Amstel Gold Race 10 kali selama kariernya.
"Dia dalam kondisi yang sangat baik dan dia mengakhiri kampanye klasiknya dalam kondisi yang sangat baik. Dengan tim, kami akan fokus penuh padanya. Kami juga tahu bahwa balapan ini selalu sulit dan selalu tentang posisi, jadi masuk ke tempat yang tepat sebelum titik krusial adalah tugas terpenting bagi pembalap lain."
Lawson Craddock, salah satu rekan setim Matthews, memprediksi balapan yang lebih agresif dan "final" yang lebih panjang. "Kami telah melihat perubahan besar dalam cara balapan ini dilombakan dalam beberapa tahun terakhir, dan mereka pasti menjadi lebih agresif," katanya.
"Kami berharap hal yang sama untuk Amstel Gold Race pada hari Minggu. Treknya menantang sepanjang hari, dan itu memaksa semua orang untuk berada di depan sepanjang hari jika mereka ingin sukses."
