Setelah mengukir tinta emas di dunia balap sepeda, Sir Mark Cavendish menggantungkan sepedanya pada ajang Singapore Criterium November lalu. Namun, bukan berarti ia meninggalkan dunia yang membesarkan namanya begitu saja.
Rencana Masa Depan di Balik Jeruji
Kendati telah pensiun, Cavendish mengaku masih memiliki banyak yang ingin ia kontribusikan untuk olahraga yang dicintainya. Dalam wawancara dengan The Guardian, ia mengungkapkan minatnya untuk terjun ke dunia manajemen tim balap sepeda. Ia percaya dengan pengalaman dan pengetahuannya, ia dapat membangun tim yang sukses.
Rencana ini bukan isapan jempol semata. Cavendish telah secara perlahan membangun pengikutnya di dalam Astana-Qazaqstan. Ia telah merekomendasikan sejumlah individu dekatnya untuk bergabung dengan tim, seperti mantan pemegang Hour Record Alex Dowsett dan rekan senegaranya Pete Kennaugh.
Belum Saatnya di 2025
Meskipun telah menunjukkan minat dan mempersiapkan diri, Cavendish tidak akan bergabung dengan manajemen XDS Astana pada musim depan. Manajer tim, Alexander Vinokourov, menjelaskan bahwa Cav tidak dapat langsung ditempatkan dalam struktur pengambilan keputusan.
Namun, Vinokourov tidak menutup kemungkinan Cavendish akan kembali di masa depan. "Kami masih memiliki hubungan yang baik dan kita lihat saja apa yang terjadi nanti," ujarnya.
Hal ini kemungkinan besar sesuai dengan keinginan Cavendish. Setelah 19 tahun berkarier, ia ingin mengambil waktu untuk istirahat dan menikmati hidup di luar bersepeda. Ia berencana menghabiskan lebih banyak waktu bersama istrinya, Peta, dan mengejar hobi baru seperti berlari.
Bukan Akhir dari Kisah
Meski telah pensiun, Cavendish belum benar-benar pergi. Ia akan tetap terlibat di dunia balap sepeda meski dalam kapasitas yang berbeda. Kehadirannya yang telah menginspirasi banyak orang akan terus terasa.
Jadi, jangan menutup buku tentang Mark Cavendish begitu saja. Babak baru dalam perjalanan hidupnya mungkin baru saja dimulai, dan siapa tahu ia akan kembali membuat kejutan di belantika balap sepeda di masa depan.