Lael Wilcox, seorang pesepeda ulung asal Amerika, siap menaklukkan tantangan baru dengan mengikuti Iditarod Trail Invitational di Alaska pada Februari mendatang. Sebuah petualangan yang menurutnya akan membawanya keluar dari zona nyamannya.
Meski sudah pernah menaklukkan berbagai rute menantang di seluruh dunia, Wilcox merasa pengalaman mengayuh di salju Alaska akan menjadi ujian terberat yang pernah dihadapinya. Ia bertekad untuk menyelesaikan balapan Fat Bike sejauh 1.600 km tersebut, dari Anchorage hingga Nome yang berada di atas Lingkaran Arktik.
Bagi Wilcox, yang kini tinggal di Tucson, Arizona yang bercuaca hangat, beradaptasi dengan suhu ekstrem Alaska merupakan salah satu tantangan utama. "Suhunya bisa mencapai minus 40 derajat, jadi seperti berada di planet yang berbeda," ungkapnya.
Untuk mengatasi kedinginan, Wilcox telah mempersiapkan kostum khusus yang didesain oleh Rapha. Kostum tersebut dilengkapi lapisan dasar wol, tudung berbulu asli, dan tombol sebagai pengganti ritsleting yang rentan membeku. Ia juga akan membawa semua perangkat elektronik dekat dengan tubuhnya untuk melindunginya dari suhu dingin.
Meski telah berpengalaman mengikuti ajang ini sebelumnya, Wilcox tetap tak mengubah pola latihannya. Ia percaya bahwa kunci sukses terletak pada mengayuh sepeda sebanyak mungkin. "Saya merasa senang jika ada sedikit rasa takut di awal, karena itu artinya saya akan mendapat pengalaman baru," ujarnya.
"Saya selalu berusaha keluar dari zona nyaman, karena di situlah hal-hal menarik terjadi. Dan Iditarod ini adalah kesempatan yang bagus untuk itu," imbuhnya.
Dengan tekad dan persiapan yang matang, Lael Wilcox bertekad untuk menaklukkan tantangan yang akan dihadapinya di Iditarod. Ia berharap petualangan ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang lain untuk berani melangkah keluar dari batas mereka sendiri dan mengejar mimpi-mimpi mereka.