Selama lebih dari empat dekade, Patrick Lefevere telah menjadi sosok penting dalam balap sepeda. Namun, pada awal bulan ini, pria Belgia tersebut mengumumkan kepergiannya dari kursi CEO Soudal Quick-Step, tim yang dipimpinnya selama 22 tahun terakhir.
Di bawah kepemimpinan Lefevere, Quick-Step telah meraih kesuksesan yang luar biasa. Selama 11 tahun, tim ini mendominasi WorldTour dengan memenangkan jumlah balapan terbanyak, yakni 981 kemenangan. Quick-Step juga menggondol 22 Monumen, termasuk delapan edisi Tour of Flanders, yang mengukuhkan reputasi mereka sebagai tim yang ditakuti di ajang Klasik.
Namun, bukan hanya kesuksesan di ajang Klasik yang diraih Lefevere. Ia juga mengawal transisi Quick-Step menjadi tim GC yang dipimpin oleh bintang muda Remco Evenepoel. Di bawah bimbingan Lefevere, Evenepoel berhasil mengantarkan Quick-Step meraih kemenangan Grand Tour pertamanya, Vuelta a EspaƱa 2022.
Daftar bintang yang pernah ditangani Lefevere sangatlah panjang, termasuk Tom Boonen, Mark Cavendish, Julian Alaphilippe, dan Paolo Bettini.
"Secara taktik, dia adalah direktur olahraga yang sangat baik," ujar Johann Museeuw, mantan pembalap yang pernah bekerja sama dengan Lefevere. "Tidak perlu menjadi pembalap khusus untuk menjadi direktur olahraga yang baik. Dia tahu cara memenangkan balapan sepeda dan mengendalikan tim, bahkan ketika banyak pembalap hebat di sana."
Selain kemampuannya mengelola tim, Lefevere juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Ia tak segan mengkritik pembalapnya secara terbuka, seperti Sam Bennett, Alaphilippe, dan Kasper Asgreen. Namun, ia juga dikenal sebagai sosok yang selalu membela stafnya.
"Quick-Step mungkin adalah salah satu tim balap sepeda kuno terakhir di mana Anda memiliki bos besar, Patrick, yang membuat aturan," kata Brian Holm, mantan direktur olahraga Quick-Step. "Patrick selalu mendukung kami, dia akan berkata pers tidak mengendalikan tim saya, saya yang melakukannya."
Kepergian Lefevere meninggalkan lubang besar di tim Quick-Step. " Akan sangat sulit bagi tim tanpa dia," pungkas Museeuw.
Patrick Lefevere akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda dalam dunia balap sepeda. Kemampuannya mengelola tim dan menginspirasi pembalapnya akan menjadi pelajaran berharga bagi generasi direktur olahraga mendatang.