Beranda Berita Seragam Tim Balap Sepeda: Dari Sponsor hingga Swasembada

Seragam Tim Balap Sepeda: Dari Sponsor hingga Swasembada

6
0

Industri balap sepeda tengah diramaikan dengan pergantian sponsor jelang musim balap baru. Namun, di balik warna-warni seragam baru, ada perubahan menarik yang tengah terjadi di Belanda.

Tim Visma-Lease a Bike, yang terkenal dengan logo sarang lebah kuning-hitamnya, kini tampil dengan logo ‘YB’ yang cukup mencuri perhatian. Bukan sekadar pergantian logo sponsor, pergeseran ini mengisyaratkan bahwa tim berencana memproduksi seragam mereka sendiri di bawah label ‘Yellow B’.

Sebelumnya, Visma disponsori oleh Agu, sebuah merek perlengkapan sepeda asal Belanda. Namun, kerja sama tersebut berakhir pada akhir musim 2024 karena Agu menghadapi kesulitan finansial. Kekosongan sponsor ini cukup mengejutkan karena menyuplai seragam untuk tim balap top memerlukan produksi dalam jumlah besar.

Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah tidak ada perusahaan lain yang berminat mengisi kekosongan tersebut. Hasilnya, Wout van Aert dan Fem van Empel, dua bintang Visma, tampil di ajang balap cyclocross dengan seragam tanpa logo sponsor apa pun.

Menurut laporan Wielerflits, Visma berniat dikenal sebagai ‘Yellow Bee’. Langkah ini bertujuan menciptakan identitas tim yang melampaui kontrak sponsor, seperti yang dilakukan Soudal Quick-Step dengan sebutan ‘The Wolfpack’. Artinya, tim memilih untuk memproduksi seragam mereka sendiri alih-alih mencari sponsor baru.

Visma bukan yang pertama mengambil langkah ini. Team DSM, yang kini dikenal sebagai Team Picnic PostNL, juga beralih dari sponsor Craft ke merek mereka sendiri, Keep Challenging, yang diproduksi oleh Bioracer dan kemudian Nalini.

Menjadi sponsor seragam dalam balap sepeda sebenarnya bukanlah sebuah kesepakatan yang menggiurkan. Berbeda dengan olahraga seperti sepak bola, seragam balap sepeda jarang dipakai di luar lintasan. Selain itu, ada budaya tersendiri yang tidak mengizinkan penggunaan seragam tim kecuali seseorang telah meraih prestasi yang membanggakan.

Jika Visma benar-benar memproduksi seragam mereka sendiri, mereka harus menanggung biaya produksi. Namun, di sisi lain, mereka juga dapat memperoleh keuntungan finansial langsung dari penjualan seragam. Atau, jika tim berfokus pada membangun identitas, mereka dapat mengikuti jejak FDJ-Suez yang bermitra dengan Nike untuk pakaian kasual tim, sementara seragam balap masih disediakan oleh Gobik.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa tim balap sepeda mulai mencari cara baru untuk berkreasi dan mengekspresikan diri mereka, melampaui batasan sponsor tradisional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini