Beranda Berita Penantian Panjang Prancis untuk Juara Grand Tour: Gaudu Siap Mencoba

Penantian Panjang Prancis untuk Juara Grand Tour: Gaudu Siap Mencoba

6
0

30 tahun telah berlalu, sejak Laurent Jalabert mengukir sejarah sebagai pebalap Prancis terakhir yang menjuarai Grand Tour di Vuelta a España 1995. Sejak saat itu, Prancis belum mampu menghasilkan penerus "Ja-ja", julukan Jalabert.

Pengaruh Dominasi Pogačar

Salah satu faktor yang menjelaskan kemarau kemenangan ini adalah dominasi Tadej Pogačar, pebalap Slovenia yang telah menguasai panggung balap sepeda dunia dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Jalabert menekankan bahwa tidak ada pebalap yang bisa bertahta selamanya di puncak.

Gaudu Berambisi di Giro d’Italia

Setelah absen di Giro d’Italia sepanjang kariernya, David Gaudu menyiapkan diri untuk debutnya di ajang ini pada 2025. Pebalap Groupama-FDJ itu menargetkan finis lima besar, bahkan tak menutup kemungkinan mengincar podium.

Namun, Gaudu juga menyadari bahwa persaingan akan sangat ketat. "Kita harus melihat siapa yang akan tampil di garis start. Jika ada pebalap seperti Pogačar, Roglič, Vingegaard, atau Evenepoel, itu akan sangat sulit," ujarnya.

Kembalinya Kepercayaan Diri Gaudu

Gaudu merasa kembali percaya diri setelah finis keenam di Vuelta a España 2022. Hasil tersebut membantunya melupakan penampilan buruknya di Tour de France 2022, di mana ia menduduki peringkat ke-65.

"Saya berharap Giro bisa menjadi pengulangan penampilan saya di Vuelta," kata Gaudu. "Giro digelar dalam suasana yang lebih bebas daripada Tour, dan saya ingin menikmati balapan ini."

Perubahan Strategi Gaudu

Demi mempersiapkan diri menghadapi Giro, Gaudu akan melakukan perubahan signifikan dalam strategi persiapannya. Ia akan memulai musim 2025 dengan Muscat Classic dan berpartisipasi dalam Tirreno-Adriatico, Strade Bianche, dan Tour de Romandie sebelum Giro.

Gaudu tetap akan mengikuti Tour de France, meski ia menyadari kondisi fisiknya mungkin tidak seprima saat Giro. "Saya tidak akan segar seperti di Giro, tetapi mungkin saya bisa mengambil risiko," katanya.

Kekuatan dan Ambisi Spanyol

Meskipun Prancis mengalami kesulitan memproduksi juara Grand Tour, Spanyol memiliki beberapa pebalap potensial. Jalabert menyebut Juan Ayuso dan Carlos Rodríguez sebagai kandidat kuat, khususnya Ayuso.

Menurut Jalabert, saat ini para pebalap dituntut untuk sangat agresif dan menghadapi persaingan yang ketat. "Untuk memenangkan Grand Tour, dibutuhkan bukan hanya pebalap yang bagus, tetapi juga juara," pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini