Tom Pidcock akhirnya buka suara soal kepindahan mencengangkannya dari Ineos Grenadiers ke ProTeam Q36.5. Pebalap multitalenta asal Inggris ini mengakui bahwa hubungannya dengan tim lamanya tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
"Jujur saja, saya kesulitan menjawab mengapa [hubungan saya dengan Ineos] berakhir seperti itu, karena saya sudah move on," kata Pidcock kepada Cycling Weekly.
Pidcock yang sukses meraih dua medali Olimpiade MTB, serta gelar juara dunia cyclocross dan MTB, menjelaskan bahwa situasi di Ineos sudah tidak sesuai dengan bayangannya.
"Tidak ada momen spesifik, tapi secara bertahap situasinya memburuk," jelas Pidcock. "Tahun lalu sangat sulit bagi saya dan juga bagi Ineos."
Pidcock menekankan bahwa perpisahannya dengan Ineos murni persoalan bisnis, bukan masalah pribadi. "Saya menandatangani kontrak dengan staf yang berbeda dari yang sekarang, dan itu menimbulkan beberapa kesulitan," ungkapnya.
Meski demikian, Pidcock tetap mengapresiasi dukungan yang diberikan Ineos selama empat tahun. "Mereka tetap memberikan saya segala dukungan," ujarnya.
Di Q36.5, Pidcock akan menjadi bintang utama di antara skuad beranggotakan 25 orang yang diisi oleh pebalap solid, seperti Giacomo Nizzolo dan David de la Cruz. Pidcock yakin kepindahannya adalah keputusan tepat.
"Saya merasakan ini adalah keputusan 100% benar untuk saya," tegas Pidcock. "Tim ini tidak buruk-buruk amat, dan orang-orang yang bekerja di sini adalah yang paling cerdas yang pernah saya temui."
"Sejak pertemuan pertama, saya sudah memutuskan untuk datang ke sini," pungkas Pidcock, yang juga menegaskan bahwa Q36.5 memberinya kebebasan dan visi kesuksesan bersama.
