Tim balap sepeda divisi dua Swiss, Q36.5, berambisi untuk melakoni debut mereka di Grand Tour melalui slot wildcard pada ajang Giro d’Italia bulan Mei mendatang. Selain itu, Vuelta a España juga menjadi target mereka dan Tom Pidcock.
Memasuki tahun ketiga mereka di level ProTeam, tim ini membidik lebih tinggi setelah mendatangkan bintang multi-disiplin, Pidcock, yang memutuskan kontraknya dengan Ineos Grenadiers tiga musim lebih awal.
Meskipun telah berpartisipasi dalam berbagai ajang WorldTour selama dua musim terakhir, seperti Strade Bianche, Paris-Roubaix, Critérium du Dauphiné, dan Tour de Suisse, Q36.5 belum pernah berlaga di Grand Tour.
Doug Ryder, manajer tim yang sebelumnya mengawasi tim Qhubeka/Dimension Data yang kini telah bubar, mengungkapkan kepada WielerFlits bahwa mereka berharap dapat berlomba di Giro tahun ini. Vuelta a España juga menjadi incaran mereka, sedangkan debut di Tour de France menjadi tujuan untuk tahun 2026.
"Kami punya ambisi besar, meskipun kami satu-satunya tim di peringkat 25 besar UCI yang belum berlaga di Grand Tour dalam dua musim terakhir," kata Ryder. "Kami ingin peringkat yang lebih baik, untuk berlomba di event yang lebih penting."
"Wildcard untuk Giro d’Italia adalah yang paling realistis saat ini, dengan mitra Italia kami. Tapi Vuelta a España juga akan fantastis. Tujuan besar kami adalah berada di garis start Tour de France pada tahun 2026. Karena banyaknya etape yang kami [Qhubeka – Ed.] menangkan dan jersey kuning yang kami raih, kami tahu nilainya."
Slot wildcard untuk Grand Tours belum diumumkan, meskipun ketiga balapan tersebut biasanya mengumumkannya pada bulan Januari dan Februari. Dua ProTeam peringkat teratas dari tahun 2024 – Lotto dan Israel-Premier Tech – menerima undangan otomatis ke semua balapan WorldTour musim ini, meskipun kontingen Belgia telah memilih untuk tidak berpartisipasi di Giro, membuka satu tempat yang diharapkan Q36.5 bisa ambil.
Ryder mengatakan bahwa timnya belum menerima undangan dari penyelenggara besar ASO dan RCS Sport, tetapi dengan kehadiran Pidcock, Q36.5 kemungkinan akan menghabiskan banyak waktu di balapan WorldTour pada tahun 2025.
"Komitmen untuk balapan utama masih kurang untuk saat ini. Selain itu, Tom tidak bisa memulai di semua tempat; kami menghormati pilihannya," kata Ryder. "Perbedaan besar sekarang adalah orang-orang menelepon saya, bukannya saya yang menelepon untuk meminta wildcard."
"Balapan paling penting hanya menginginkan pembalap terbaik, untuk pertunjukan terbaik. Dengan Tom di dalamnya, kami mendapatkan kesempatan untuk menemukan potensi kami untuk siklus WorldTour berikutnya tahun 2026-2028."
"Bagaimanapun, saya akan berada di RCS Sport untuk Giro pada hari Senin dan saya berharap untuk mengetahui lebih banyak saat itu. Dan baru-baru ini Tom sendiri hadir pada presentasi rute Vuelta."
Ryder, Pidcock, dan tim punya ambisi tinggi, tetapi manajer tersebut mengakui bahwa musim ini juga akan menjadi masa transisi. Ia mengakui bahwa timnya kemungkinan tidak akan lolos ke WorldTour pada tahun 2026 karena Lotto dan Israel memimpin peringkat. Untuk saat ini, mencetak jejak di Classics dan satu atau kedua Grand Tour itu adalah tujuannya.
"Tetapi 2025 terutama adalah tahun transisi yang besar. Kami terutama mengamati Arkéa-B&B Hotels dan XDS-Astana, tetapi kami juga tahu bahwa kami tidak akan menjadi tim WorldTour tahun depan karena defisit kami terhadap Lotto dan Israel-Premier Tech," kata Ryder.
"Kami tahu apa yang kami inginkan dan akan fokus pada itu. Program kami berjalan hingga Maret. Tom ingin meninggalkan jejaknya dalam klasifikasi. Dia ingin berada di 5 besar dunia. Setelah Opening Weekend, kami akan bekerja bersamanya menuju Ardennes Classics."
"Kami akan mencoba memenangkan etape di Giro. Di Vuelta, kami akan mengejar klasifikasi dengan Tom. Itu ambisi kami dan Tom menginginkannya juga. Kami percaya pada potensi itu."
