Chloé Dygert dari tim Canyon-SRAM zondacrypto kembali menunjukkan dominasinya di ajang Santos Women’s Tour Down Under. Kali ini, ia berhasil mengukir namanya sebagai pemenang di lintasan final yang menjadi penutup gelaran Women’s WorldTour 2025.
Sepanjang perlombaan, Dygert tak pernah ragu untuk menyerang di setiap kesempatan. Di etape pertama, ia sempat memimpin rombongan pengejar sebelum akhirnya terkejar. Di etape kedua, ia kembali melakukan aksi serangan untuk memecah kecepatan di tanjakan terakhir.
Namun, pada etape terakhir, Dygert memilih untuk bersabar. Ia tetap mengikuti di rombongan kecil yang melesat menuju garis finis di Stirling. Ketika hanya tersisa 1 kilometer, Dygert akhirnya melepaskan serangan telatnya.
"Di final, saya berusaha sebisa mungkin untuk tidak terkena angin. Mungkin saya mengambil beberapa risiko dengan membiarkan beberapa hal lolos, tapi saya benar-benar tidak ingin terkena angin. Jadi, saya bermain sabar, lebih banyak untuk mendapatkan pengalaman dan bersikap cerdas," kata Dygert seusai etape.
Setelah menjadi bagian dari Women’s WorldTour bersama Canyon-SRAM sejak 2021, Dygert akhirnya berhasil meraih kemenangan keduanya di ajang ini. Ia mengungguli rival-rivalnya dan mengklaim kemenangan yang sepertinya sudah pasti sejak awal.
"Lucunya, saya merasa sangat gugup memasuki kilometer terakhir. Saya berpikir, kenapa kita tidak melaju lebih cepat? Kenapa tidak melaju lebih cepat? Dan saya mulai panik," ungkap Dygert.
"Saya berpikir, semua orang akan pulih sekarang dan saya akan terkejar. Jadi, saya sangat bersyukur bisa tetap sabar, tenang, dan menyerang saat yang tepat. Semuanya berjalan sesuai rencana," imbuhnya.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Dygert untuk membangun kepercayaan diri setelah melewati tahun-tahun yang dipenuhi kemunduran. Ia pun siap untuk menjalani musim 2025 dengan optimisme tinggi.
"Menjelang musim semi, semuanya akan semakin membaik. Saya tidak akan lagi berusaha mengejar ketinggalan, jadi tidak akan mengambil risiko cedera karena tidak perlu memaksakan batas. Sekarang, saya berada di posisi yang sama dengan yang lain. Ini membuat saya lebih aman secara fisik. Saya tidak perlu membahayakan diri sendiri karena mencoba mengejar waktu yang hilang," pungkasnya.