Beranda Berita Ketatnya Persaingan Tur Down Under: Romo Puncaki Klasemen, Narvaez dan Vine Mengintai

Ketatnya Persaingan Tur Down Under: Romo Puncaki Klasemen, Narvaez dan Vine Mengintai

5
0

Edisi ketiga Tour Down Under 2025 telah dikenal sebagai salah satu etape terberat dalam sejarah. Persaingan sengit antar pembalap pun tersaji, meski belum terjadi perbedaan waktu yang signifikan di posisi teratas klasemen. Sedikitnya 18 pembalap masih memiliki peluang untuk memperebutkan gelar juara.

Javier Romo (Movistar) sukses tampil impresif dengan keunggulan waktu lima detik pada garis finis. Ia memanfaatkan momen serangan solo sebagai strategi kemenangan. Berkat raihan itu, ditambah bonus waktu sepuluh detik, Romo melaju ke puncak klasemen dan mengenakan kaus oker.

Namun, Jhonatan Narvaez (UAE Team Emirates-XRG) masih menjadi ancaman terdekat di posisi dua dengan selisih waktu delapan detik. Kehebatan Narvaez di tanjakan telah terbukti ketika ia finis kedua setelah Oscar Onley (Picnic-PostNl) di Willunga Hill pada edisi tahun lalu. Pada etape ketiga tahun ini, rekan setim Narvaez, Jay Vine, hanya terpaut tujuh detik dari Romo, menambah kekuatan UAE untuk bertarung di tiga etape tersisa.

"Semua orang datang dengan performa terbaik, sangat sulit untuk membuat perbedaan," ungkap Vine kepada Cyclingnews di Uraidla. "Menurut saya, ada 15 hingga 20 pembalap yang bersaing di akhir."

Berbeda dengan dua tahun lalu, ketika Vine sempat unggul bersama Simon Yates dan Pello Bilbao di Corkscrew (etape ketiga tahun 2023), kali ini di Knotts Hill, balapan kembali menyatu setelah serangkaian serangan sebelum puncak. Romo kemudian melakukan manuver kemenangan di dataran tinggi setelah KOM.

"Itu menarik sekaligus membuat frustasi," tambah Vine. "Sulit untuk bekerja sama dengan banyak pembalap. Selain itu, semua orang tidak ingin ketinggalan gerakan. Jadi, pada akhirnya berubah menjadi sprint kelompok besar."

Selain tanjakan, satu kilometer sebelum turunan teknis yang menyisakan 12,5 km, tim-tim berlomba untuk menempatkan para pembalap ke posisi yang menguntungkan. Kondisi tersebut menambah tekanan pada etape naik-turun yang membuat para pembalap tetap waspada.

"Hectic sepanjang hari, tapi menurut saya tidak ada yang menyerah," ucap Vine.

Di belakang Patrick Konrad (Lidl-Trek) yang menempati posisi ketiga, Finn Fisher-Black (Red Bull-Bora-Hansgrohe), Bastien Tronchon (Decathlon AG2R), dan Magnus Sheffield (Ineos), terdapat pemimpin pembalap muda terbaik, Albert Philipsen. Pembalap Lidl-Trek itu merupakan satu dari empat rekan setimnya yang masuk dalam 18 besar.

Philipsen baru mentas di balapan WorldTour setelah lulus dari jenjang junior, namun ia memiliki ekspektasi tinggi dalam Tour Down Under. Kekecewaan tampak jelas saat ia finis keempat dan gagal meraih bonus waktu di Uraidla.

"Saya tidak bisa melakukan gerakan yang tepat dan harus mengeluarkan usaha yang lebih banyak," kata Philipsen. "Kemudian di sprint, saya mendekati penghalang dan harus puas di posisi keempat."

Fisher-Black mengomentari taktik Lidl-Trek yang memiliki pembalap terbanyak dalam kelompok, tetapi tidak berbuat lebih banyak di depan untuk mengejar Romo. Namun, Philipsen menjelaskan, "Situasi sangat sulit di akhir dan sulit untuk berkomunikasi. Jadi, kali ini tidak berjalan sesuai harapan."

Pembalap asal Denmark itu belajar keras balapan WorldTour secara real-time, terutama pentingnya posisi pada momen-momen krusial. "Mulai memasuki turunan [sebelum Knotts Hill] sangat menakutkan karena semua orang ingin berada di posisi pertama. Itu seperti sprint habis-habisan untuk sampai ke sana. Saya tidak berhasil di putaran pertama, tetapi di putaran kedua, saya bisa mendapatkan posisi yang bagus berkat bantuan dari banyak rekan setim."

Philipsen ditemani rekan setim Konrad, Andrea Bagioli, Juan Pedro Lopez, dan Bauke Mollema dalam kelompok. Meski begitu, ia menyesali kegagalannya meraih hasil yang lebih baik.

"Saya senang bisa merebut kaus putih [pembalap muda terbaik] saat ini, tetapi saya sedikit kecewa dengan etape ini. Saya pikir saya bisa berbuat lebih banyak."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini