Dunia sepeda profesional dihebohkan oleh transfer mengejutkan Tom Pidcock dari tim besar Ineos Grenadiers ke tim yang lebih kecil, Team Q36.5. Namun, rekan setim barunya, Damien Howson, mengaku mengetahui kabar tersebut sama seperti publik lainnya.
"Saya baru tahu saat semuanya sudah diumumkan," kata Howson kepada Cyclingnews. "Tentu saja ini hal yang menggairahkan bagi tim."
Kehadiran Pidcock, sang juara Olimpiade sepeda gunung, diyakini akan mendongkrak peringkat Team Q36.5. Tim tersebut memang belum masuk jajaran ProTeams teratas di peringkat dunia UCI 2024, sehingga tidak otomatis mendapat undangan di balapan WorldTour. Berkat Pidcock, mereka sudah mengamankan tempat wildcard untuk La Flèche Wallonne dan Liège-Bastogne-Liège, di mana Pidcock finis kedua di belakang Remco Evenepoel pada 2023.
Pidcock diprediksi melakukan debut bersama timnya pada 28 Januari di AlUla Tour di Arab Saudi. Ia juga akan bergabung dalam Vuelta a Andalucia dari 19-23 Februari. Meskipun belum ada pengumuman resmi dari Grand Tour, Q36.5 menargetkan undangan untuk Giro d’Italia dan Vuelta a España.
"Ketika tim ini terbentuk, kami memiliki ambisi untuk terus naik peringkat dan masuk ke jajaran elite olahraga ini," ujar Howson. "Kami sudah melalui beberapa perubahan selama bertahun-tahun, tetapi bergabungnya Tom jelas merupakan perubahan yang signifikan bagi tim dan dinamikanya. Saya tidak sabar melihat apa yang bisa ia lakukan."
Howson mengatakan bahwa Pidcock mungkin belum banyak memenangkan balapan di jalan raya, tetapi kemenangannya selalu termasuk yang paling berkesan. "Bisa dibayangkan jika ia memenangkan Amstel Gold tahun ini bersama Team Q36.5, betapa besar nilainya bagi organisasi," katanya. "Kami bisa menjadikan itu sebagai batu loncatan untuk terus maju."
Howson juga menegaskan kesiapannya menjadi pendukung Pidcock di balapan tertentu. "Tentu saja, akan ada waktu di mana saya masih bisa jadi pemimpin di balapan tertentu, tetapi di waktu lain, Tom yang akan menjadi bintang. Saya lebih dari senang membantu mewujudkan ambisinya."
