Beranda Berita Demi Vollering, Berjuang Melawan Kecemasan di Tour de France Femmes

Demi Vollering, Berjuang Melawan Kecemasan di Tour de France Femmes

7
0

Dalam dunia olahraga profesional, kemenangan dan kekalahan menjadi hal yang biasa. Namun, di balik kesuksesan itu, terkadang para atlet harus berjuang melawan tekanan dan kecemasan yang luar biasa. Salah satu kisah inspiratif datang dari Demi Vollering, pebalap sepeda wanita yang membuka tentang perjuangannya melawan kecemasan dan tekanan di Tour de France Femmes tahun lalu.

Dalam unggahan Instagram yang jujur dan menyentuh, Vollering mengisahkan pengalamannya di etape ke-7 yang disebutnya sebagai salah satu hari tersulit dalam karirnya. Kerugian jersey kuning dan waktu lebih dari satu menit akibat kecelakaan serta taktik tim yang dipertanyakan membuatnya tertekan.

Di bawah tekanan yang begitu besar, Vollering mengalami titik puncak kecemasannya. "Saya tidak bisa fokus. Saya merasa mengecewakan semua orang," katanya. Untuk pertama kalinya, ia merasa tidak bisa mengatasinya sendirian.

Beruntung, ia menemukan sosok Mischa Bredewold, rekan setimnya, yang bersedia mendengarkan curhatannya. "Hanya dengan mengatakan ‘Saya tidak baik-baik saja’ membuat beban yang saya bawa menjadi lebih ringan," kata Vollering.

Pengalaman tersebut membuka mata Vollering akan pentingnya berbicara tentang kesehatan mental. Kecemasan dapat membuat seseorang merasa terjebak dan terisolasi, tetapi membagikan perasaan – meskipun sulit – dapat menjadi langkah awal menuju kelegaan.

Selain berbagi tentang perjuangan mentalnya, Vollering juga menyoroti tantangan yang dihadapi atlet wanita dalam menyeimbangkan tekanan kompetisi elit dan siklus hormonal. "Hormon dapat memperkuat emosi, dan dengan tekanan yang sudah saya rasakan, itu sangat berat untuk ditangani," katanya.

Sebagai sosok panutan di dunia olahraga, Vollering berharap ceritanya dapat mendorong orang lain untuk terbuka dan tidak menderita dalam diam. "Kita semua manusia. Kita semua menghadapi pertempuran. Tidak peduli seberapa besar atau kecilnya, itu penting," tegasnya.

Setelah mengungkapkan pengalamannya, Vollering memberikan tiga panduan untuk mengatasi kecemasan dan tekanan:

  1. Bicaralah dengan seseorang yang Anda percayai. Percakapan kecil pun dapat membuat perbedaan.
  2. Bersikaplah baik kepada diri sendiri. Tidak apa-apa untuk merasa kewalahan, dan Anda tidak perlu menyelesaikan semuanya sekaligus.
  3. Ingat, ini bukan tentang memperbaiki semuanya sekaligus – ini tentang mengambil langkah kecil ke depan, dengan kecepatan Anda sendiri.

Di balik tekanan yang luar biasa, Vollering membuktikan bahwa kemenangan sesungguhnya bukan hanya tentang peringkat atau medali, tetapi juga tentang keberanian untuk menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan yang menghalangi. Perjuangannya melawan kecemasan dan tekanan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak menyerah pada tekanan dan mencari bantuan ketika kita membutuhkannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini