Georgia Baker, atlet sepeda profesional asal Australia, berbagi pengalaman buruknya saat mengalami gegar otak akibat kecelakaan saat berlatih. Gegar otak yang dialaminya memiliki gejala yang tak biasa, bahkan sempat mengancam kariernya.
Gejala Tidak Umum yang Dialami
Selain gejala umum seperti mual dan pusing, Baker juga mengalami masalah pada penglihatan di mata kirinya. Gejala ini sempat membuatnya khawatir dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada gangguan serius pada matanya.
"Itu adalah hal baru yang saya alami," ujar Baker. "Ini adalah gejala gegar otak yang tidak umum, sehingga kami masih banyak belajar tentangnya."
Dampak Mengerikan
Gegar otak yang dialami Baker membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk pulih. Selama itu, ia tidak bisa mengikuti balapan, termasuk Olimpiade di akhir musim.
"Saya merasa sangat mual saat berlatih atau menggunakan ergo," kata Baker. "Rasanya sangat tidak nyaman dan mengganggu."
Pentingnya Kehati-hatian
Seiring semakin berkembangnya olahraga sepeda, perhatian terhadap gegar otak pun semakin meningkat. Tim Baker sangat paham pentingnya protokol gegar otak, sehingga mereka memberikan dukungan penuh selama masa pemulihannya.
"Tim saya sangat mengerti dan selalu mendukung saya," jelas Baker. "Mereka juga terus belajar tentang gejala dan dampak gegar otak."
Perjalanan Kembali
Meskipun sempat terhambat akibat kecelakaan, Baker berhasil kembali ke performa terbaiknya. Ia memulai musim 2025 dengan dua kali naik podium pada balapan di Australia.
"Saya merasa semakin baik dan mulai menemukan performa saya lagi," kata Baker. "Sekarang, fokus saya adalah mempersiapkan diri untuk balapan klasik di Eropa."
Tetap Waspada
Meski sudah kembali bersepeda dan balapan, Baker tetap meningkatkan kewaspadaannya di jalan. Ia menyadari pentingnya menjaga keselamatan saat berlatih maupun bertanding.
"Saya selalu berhati-hati saat berlatih di jalan," ujar Baker. "Kita semua tahu bahwa kecelakaan bisa terjadi kapan saja, jadi saya selalu berusaha melindungi diri saya."
