Tibor Del Grosso, pebalap berusia 21 tahun asal Belanda, tengah mencuri perhatian dunia balap sepeda. Pernah menjadi juara dunia cyclocross U23 sebanyak dua kali, kini ia berambisi menaklukkan puncak di disiplin road race dan cyclocross.
Musim balap cyclocross telah dilalui Del Grosso dengan dominan. Ia menyapu bersih semua ajang U23 yang diikutinya, termasuk Kejuaraan Nasional Belanda. Prestasi tersebut membuatnya digadang-gadang sebagai salah satu bintang masa depan.
Namun, Del Grosso tetap rendah hati mengelola ekspektasi. Ia tak ingin terbebani tekanan berlebih menjelang musim road race. "Saya hanya ingin menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri," ujarnya.
Pebalap Alpecin-Deceuninck itu kini akan memulai debutnya di WorldTour pada ajang Paris-Nice bulan depan. Ia bertekad untuk menunjukkan kemampuannya dalam balapan yang lebih besar. "Saya berharap dapat tampil baik di balapan yang lebih kecil, lalu membantu tim di balapan yang lebih besar," tuturnya.
Del Grosso berambisi mengikuti jejak Mathieu van der Poel sebagai atlet multidisiplin yang sukses di Alpecin-Deceuninck. "Kalender road race mungkin lebih diprioritaskan, tapi begitu musim cyclocross dimulai, saya akan memberikan segalanya," tegasnya.
Belum lama ini, Del Grosso berhasil meraih gelar juara dunia cyclocross U23 keduanya di Liévin, Prancis. Ia tampil mengesankan dengan memimpin sejak lap pertama dan unggul 56 detik dari lawan-lawannya.
Meski menjadi favorit, Del Grosso tetap merasa tertantang. "Tekanan selalu ada, tapi justru itu yang membuat saya termotivasi," katanya.
Dalam balapan di Liévin, Del Grosso menunjukkan ketenangan dan keunggulan teknisnya. Lintasan yang menantang dengan tanjakan curam, bagian teknis, dan lapangan rumput tak menjadi masalah baginya.
"Ini balapan yang sempurna untuk saya," ujar Del Grosso. "Saya sedikit gugup sebelum start, tapi saya yakin dengan kemampuan saya."
Meskipun telah menyandang gelar juara nasional elite, Del Grosso berencana tetap berkompetisi di kategori U23 cyclocross pada musim mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa ia lebih mengutamakan pengembangan diri dibandingkan dengan ambisi jangka pendek.
