Tadej Pogačar akan memulai Giro d’Italia 2024 sebagai favorit kuat untuk kemenangan secara keseluruhan. Namun, mantan juara Vincenzo Nibali mengingatkan bahwa pembalap Slovenia itu masih bisa mengalami kejutan.
Nibali menegaskan bahwa Grand Tour adalah balapan yang sulit dan Pogačar harus berjuang keras untuk menang. "Dia harus berkeringat untuk menang secara keseluruhan, dalam Grand Tour, tidak ada yang mudah," kata Nibali.
Meski begitu, Pogačar tetap menjadi pusat perhatian. Dengan tingkat kemenangan 60% pada tahun ini, ia menunjukkan dominasinya yang luar biasa. Namun, ketidakhadiran Jonas Vingegaard, Remco Evenepoel, dan Primož Roglič, memberikan harapan bagi pesaing lainnya.
Geraint Thomas dari Ineos Grenadiers dan Romain Bardet dari DSM-Firmenich PostNL diharapkan menempati posisi dua dan tiga. Thomas, yang kembali ke Giro setelah kehilangan kemenangan tipis tahun lalu, terkenal dengan konsistensinya dan diharapkan dapat bertahan di pegunungan. Bardet, meskipun belum pernah memenangkan Grand Tour, selalu menjadi pesaing yang tangguh dan memiliki kesempatan untuk meraih podium.
Selain pertarungan GC, Giro juga akan menyuguhkan drama di etape individu dan tahapan yang cocok untuk pelarian. Filippo Ganna dari Ineos Grenadiers akan menjadi favorit untuk menang dalam kedua uji waktu individu. Sementara para sprinter, seperti Tim Merlier dari Soudal Quick-Step, akan memperebutkan maglia ciclamino.
Beberapa pembalap yang patut diwaspadai antara lain Ben O’Connor dari AG2R Citroen, Dani Martínez dari Bora-Hansgrohe, Nairo Quintana dari Movistar, dan Thymen Arensman dari Ineos Grenadiers. Mereka memiliki potensi untuk mengejutkan dan bersaing untuk posisi podium.
Dengan skuad kuat dan absennya pesaing terberat, Pogačar menjadi favorit yang tak diragukan lagi. Namun, seperti yang diingatkan Nibali, kejutan masih bisa terjadi dalam Grand Tour yang penuh dengan tantangan dan kejutan.