Di hari Jumat, Jaco van Gass dan Lizzi Jordan membuka perolehan medali emas pertama bagi Inggris Raya dalam cabang olahraga balap sepeda di Paralimpiade Paris. Van Gass berhasil menjuarai final balap lintasan C3 3000 meter individual, sedangkan Jordan bersama pendampingnya, Danni Khan, menguasai nomor B1 1000 meter time trial putri.
Torehan ini mengawali banjir medali bagi tim Paralimpiade Inggris, dengan enam medali diraih hanya dalam satu hari di lintasan balap. Van Gass, sang juara bertahan, membuktikan dominasinya sejak babak kualifikasi dengan memecahkan rekor dunia. Di final, ia terus menambah keunggulannya atas rival senegaranya, Graham, yang akhirnya meraih medali perak.
Kemenangan juga diraih Jordan dan Khan di nomor B1 1000 meter time trial. Meski sempat tertinggal dari tim Australia di awal balapan, mereka mampu mengejar dan mengukir kemenangan yang mendebarkan. Tim Australia yang beranggotakan Jess Gallagher dan Caitlin Ward harus puas dengan medali perak, sementara Sophie Unwin dan Jenny Holl dari Inggris membawa pulang perunggu.
Van Gass mengungkapkan rasa syukurnya atas kemenangannya: "Saya sangat emosional, gembira, dan lega semuanya berakhir. Ini adalah perjalanan yang penuh pasang surut. Kualifikasi saya tidak sempurna, dan saya tahu ada yang harus ditingkatkan untuk final. Kerja keras saya terbayar, dan saya sangat senang bisa berada di posisi ini."
Sementara itu, Graham bercanda tentang kekalahannya: "Seperti pertandingan di Tokyo, saya memecahkan rekor dunia, tapi Jaco langsung merebutnya. Jaco memang lawan yang tangguh, dan dia membuktikan bahwa dia bisa mencapai puncak pada waktu yang tepat. Dalam ajang ini, tidak ada tempat untuk bersembunyi, orang yang terkuat yang menang. Saya sudah berusaha, tapi belum cukup untuk meraih emas. Saya akan mencoba lagi di balapan jalan raya."
Selain Van Gass dan Jordan, Inggris juga mendapat tambahan medali dari Blaine Hunt (perak di C4/5 1000 meter time trial) dan Matt Robertson (perunggu di C2 3000 meter individual pursuit). Hunt mengaku bangga dengan prestasinya: "Ini sangat berarti. Ada banyak kerja keras yang dilakukan selama tujuh tahun. Seluruh keluarga saya ada di sini, saya merasa akhirnya bisa beristirahat dan menjadi seorang ayah. Istri saya tidur dengan tiga sepeda di kamar tidur, setidaknya satu di lantai bawah, dan lima di gudang. Saya melewatkan banyak hal bersama keluarga… Saya senang bisa keluar dari ini dengan sebuah medali."
Di bronze final C2 3000 meter individual pursuit putra, Robertson tampil perkasa dan berhasil mengalahkan Shota Kawamoto dari Jepang. Balapan dimenangkan oleh Alexandre Leaute dari Prancis, mengalahkan Ewoud Vromant dari Belgia. Robertson mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari tim: "Menjadi peraih medali di tim ini adalah hal yang luar biasa. Dukungan yang kami terima sangat besar dampaknya."