Oscar Onley, pebalap muda berusia 21 tahun asal Inggris, mencatatkan debut yang mengesankan di Kejuaraan Dunia Balap Sepeda di Zürich, Swiss, pada akhir pekan lalu. Meski harus bersaing dengan pebalap-pebalap elite dunia seperti Tadej Pogačar, Onley berhasil menjadi pebalap Inggris terbaik dengan finis di posisi ke-16.
Beradu di lintasan sepanjang 274 km dengan elevasi lebih dari 4.300 meter, Onley menunjukkan semangat juangnya yang pantang menyerah. Ia mampu bertahan di peloton yang semakin menipis dan bahkan sempat menjadi bagian dari manuver yang menjanjikan bersama Toms Skujiņš dari Latvia dan Ben Healy dari Irlandia.
"Ini sangat brutal," kata Onley kepada Cycling Weekly. "Saya sudah mengatakan sebelum balapan bahwa saya ingin finis dengan rasa puas, telah memberikan segalanya, dan saya benar-benar melakukan itu. Saya cukup puas dengan cara saya membalap. Saya menempatkan diri saya di posisi terbaik, saya pikir, dan kemudian pada akhirnya itu bergantung pada kemampuan, dan saya harus menerima bahwa itulah level saya."
Selain Onley, pembalap Inggris lainnya, Stevie Williams, juga sempat memimpin perlombaan. Namun, usaha Williams dan Onley harus kandas karena serangan Pogačar yang tak terbendung dari jarak 100 km.
"Jika Anda melihat tim, tim ini sangat kuat, tetapi tidak ada satu orang pun yang bisa mengikuti Pogačar," jelas Onley. "Kami semua diberi peran yang bebas, dan kami mencoba mengantisipasi, seperti yang dikatakan semua orang. Kami melakukan yang terbaik, pertama dengan Stevie, dan kemudian dengan saya sendiri. Pada akhirnya, itu bergantung pada kemampuan."
Saat tiba momen untuk memimpin bersama Skujiņš dan Healy, Onley mengambil kesempatan itu, meski ia belum memiliki banyak pengalaman dibandingkan pembalap lain dalam kelompok itu. Ia memacu dirinya hingga batas maksimal, namun pada akhirnya ia harus mengakui keunggulan lawan-lawannya.
"Saya kehabisan tenaga," akunya. "Saya sudah mengatakan sebelum balapan kepada seseorang bahwa Toms dan Ben akan bagus untuk sirkuit semacam ini, mereka sangat kuat. Ketika saya bersama mereka, saya senang bisa ditarik sedikit, tetapi saya juga tahu bahwa saya akan menjalani balapan yang sulit."
Meski gagal menembus 10 besar, Onley boleh berbangga dengan penampilannya. Sebagai pebalap muda, ia telah menunjukkan potensi besar dan memiliki masa depan yang cerah di dunia balap sepeda.
"Saya melakukan apa yang saya bisa pada hari itu," kata Onley. "Itulah yang bisa Anda lakukan."