Paris-Roubaix menjadi saksi kehebatan Mathieu Van der Poel yang tak terkalahkan. Mads Pedersen menjadi salah satu saksi yang mengakui keganasan sang juara dunia.
Pedersen yang menjadi bagian dari rombongan elit mengakui bahwa Van der Poel berada di level yang berbeda. Ia pun pasrah dengan serangan mendadak yang dilancarkan Van der Poel.
"Saya tidak punya alasan hari ini," kata Pedersen. "Saya berada di 100%, tetapi saya dikalahkan oleh yang lebih baik hari ini."
Pedersen menjelaskan bahwa semua orang dalam rombongan menyadari betapa berbahayanya langkah Van der Poel. Namun, dominasi Van der Poel di medan berbatu tak terbendung.
"Pada titik itu semua orang sudah mencapai batas, jadi tak banyak obrolan tersisa," beber Pedersen. "Semua orang pada dasarnya berlari habis-habisan karena kami ingin menangkapnya lagi."
"Tetapi pada satu titik, ketika ia terus menambah waktu, kami seperti melakukan balapan kedua di belakangnya," lanjut Pedersen.
Pedersen dan rombongan terus berjuang, namun serangan Van der Poel terbukti tidak terjawab. Akhirnya, rombongan memfokuskan diri pada pertarungan sprint untuk podium.
"Pada saat itu, saya tahu bahwa Jasper (Philipsen) sulit dikalahkan dan dia juga mengayuh beberapa kilometer roda di mana kami menarik," kata Pedersen. "Jadi, saya bersiap untuk sprint posisi ketiga."
"Saya pikir Anda melihat yang terkuat di grup saya," tandas Pedersen. "Dan seperti yang saya katakan, ketika Mathieu melesat, semua orang berlari habis-habisan karena kami tidak ingin memberinya jarak 30 detik, jadi kami semua mencoba. Tetapi dia hanya lebih baik dari kami hari ini."
Pedersen sebelumnya pernah mengalahkan Van der Poel di Gent-Wevelgem. Namun, ia masih belum mampu menaklukkan sang juara dunia di Monumen. Pedersen pun berjanji akan memikirkan strategi baru untuk menghadapi Van der Poel di Monumen mendatang.
"Saya pikir di Flanders saya balapan dengan kepala di atas pantat saya sendiri," kata Pedersen. "Hari ini saya mencoba melakukan yang lebih baik, tetapi seperti yang saya katakan, dia luar biasa, dan saya tidak bisa mengikuti. Jadi, bagaimana cara mengalahkannya di Monumen? Saya belum tahu."