London – Pembalap Charlotte Kool (DSM-Firmenich PostNL) kembali menempati posisi kedua di etape terakhir RideLondon Classique, di belakang peraih medali emas Lorena Wiebes (SD Worx-Protime). Meski gagal mengulang kemenangan tahun lalu, Kool tetap optimis dengan perkembangannya.
"Ini akhir pekan yang bagus. Saya merasa lebih baik daripada di Vuelta, misalnya, dan saya pikir saya semakin baik," kata Kool.
Kool sempat hampir mengalami kecelakaan di lap ketiga dari delapan lap yang dilalui. Ia berterima kasih kepada rekan setimnya, Daniek Hengeveld, yang membantunya terhindar dari masalah.
"Itu cukup kacau. Saya nyaris jatuh, tetapi saya bersyukur selamat. Daniek melakukan pekerjaan luar biasa dengan menjaga kami semua tetap aman," ujar Kool.
Di sprint terakhir, Kool menyadari kecepatan lawan yang sangat cepat dan mengaku puas dengan posisi keduanya. "Mereka datang sangat cepat dari belakang, jadi ya, itu adil," katanya.
Pelatih Kool, Kelvin Dekker, mengungkapkan bahwa kehilangan Rachele Barbieri dalam lead-out membuat timnya kehilangan dorongan ekstra untuk meraih kemenangan. "Kami melewatkan dorongan terakhir untuk benar-benar berjuang meraih kemenangan," jelas Dekker.
Kool tetap menikmati pengalaman balapan di London. "Selalu istimewa bisa balapan di tengah kota London," ungkapnya.
Sementara itu, kemenangan etape ketiga sekaligus tiga kemenangan beruntun menjadi bukti dominasi Wiebes. Kolaborasinya dengan juara dunia Lotte Kopecky sebagai lead-out terbukti sangat efektif, terutama pada sprint terakhir.
Kopecky melesat dari posisi kelima dan menyalip Kool, sementara Wiebes mengikuti tepat di belakangnya. Saat Wiebes meluncurkan sprintnya, Kool sudah habis-habisan dan tidak bisa menyaingi kecepatannya.
Keberhasilan Kool menempati posisi kedua secara keseluruhan menunjukkan perkembangannya setelah Vuelta. Ia optimis dapat terus meningkatkan performanya di balapan-balapan mendatang.