Kejuaraan Dunia Balap Sepeda untuk kategori wanita diwarnai dengan suasana duka yang mendalam pada Sabtu kemarin. Seorang pembalap muda asal Swiss, Muriel Furrer, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan parah pada balapan junior hari sebelumnya.
Penghormatan Terakhir
Sebelum dimulainya balapan kategori elite wanita di kota Uster, Switzerland, para pembalap dan penonton mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang Muriel Furrer. Tim putri Swiss, yang beranggotakan enam orang, berdiri di barisan depan peloton dengan saling merangkul.
"Dengan momen hening ini, kami ingin mengenang Muriel yang masih muda, ceria, selalu rendah hati, dan sangat positif," ujar pembawa acara kepada penonton dan para pembalap dalam bahasa Inggris dan Jerman.
Dukungan Keluarga dan Rekan
Setelah berkonsultasi dengan keluarga Furrer, UCI (Persatuan Balap Sepeda Internasional) dan panitia penyelenggara setempat memutuskan untuk tetap melanjutkan balapan yang tersisa.
Para pembalap Swiss mengungkapkan kesedihan namun juga tekad mereka untuk berlaga dengan semangat Muriel di hati mereka.
"Ini adalah perasaan yang sangat istimewa," kata pembalap Swiss Noemi Rüegg kepada Eurosport. "Ini adalah situasi yang sangat sulit bagi kita semua, tapi kami akan mencoba melakukan yang terbaik."
Tanda Duka di Berbagai Tempat
Penghormatan kepada Muriel Furrer tidak hanya dilakukan di Uster. Di area finis balap jalan raya, bendera dikibarkan setengah tiang. Sementara itu, di Kejuaraan Dunia Para-Cycling Road di Zurich, pembalap Swiss Franziska Matile-Dorig menunjuk ke langit dan mengenakan ban lengan hitam saat ia melintasi garis finis dan meraih medali perak di kategori wanita C4.
Kepergian Muriel Furrer meninggalkan duka mendalam di dunia balap sepeda dan menjadi pengingat akan risiko yang selalu mengintai para atlet yang berlaga di lintasan.