Fenomena psikologis yang dikenal sebagai kejenuhan semantik, yang muncul sejak 1962, terjadi ketika sebuah kata kehilangan maknanya akibat pengulangan yang berlebihan. Anda mungkin pernah mengalaminya, saat sebuah kata menjadi tidak masuk akal lagi. Saat inilah yang dirasakan penulis artikel ini terhadap kata ‘chicane’.
Baru-baru ini, sebuah pulau lalu lintas berbentuk lonjong di Prancis utara menjadi sorotan dunia balap sepeda. Pulau ini akan menjadi salah satu rintangan dalam balapan Paris-Roubaix, berfungsi memperlambat rombongan pembalap saat memasuki Hutan Arenberg yang menakutkan.
Video pulau lalu lintas yang juga dikenal sebagai chicane (jika kata itu masih bermakna bagi Anda) telah beredar luas di media sosial minggu ini. Saat artikel ini dipublikasikan, videonya telah ditonton lebih dari 2,1 juta kali. Jalan D313 Prancis belum pernah sepopuler ini sebelumnya.
Setelah langkah keselamatan ini diumumkan oleh penyelenggara pada Rabu, muncul gelombang perdebatan. Mathieu van der Poel, juara bertahan Roubaix, mempertanyakan apakah itu hanya lelucon. Pihak lain memujinya sebagai cara cerdas untuk mencegah pembalap melaju kencang ke parit berbatu dengan kecepatan lebih dari 60 km/jam.
Untungnya, ada satu hal yang bisa menyatukan semua orang di media sosial: kambing. Ya, kambing Paris-Roubaix, pasukan pembersih batu di balapan tersebut, dan selebriti sesungguhnya di Hutan Arenberg. Tahun ini, popularitas mereka meroket, bahkan media Velo mewawancarai mereka secara eksklusif. Wawancara yang surealis, dengan banyak suara mengembik.
Kami pertama kali memberitakan kisah kambing tahun lalu (tanpa bermaksud menyombongkan diri), dan senang melihat mereka akhirnya mendapatkan perhatian yang selayaknya. Jadi, jika ada yang mencoba berbicara tentang chicane, tanyakan apakah mereka sudah melihat kambing-kambing itu. Tunjukkan gambarnya jika mereka belum pernah melihatnya. Ceritakan tentang nafsu makan mereka yang tak pernah terpuaskan untuk rumput berlumpur. Itu akan membuat Anda terhindar dari kejenuhan semantik.
