Julian Alaphilippe mengungkapkan bahwa ia telah balapan dengan tulang fibula yang retak sejak Strade Bianche. Keputusan ini mendapat sorotan setelah performa Alaphilippe yang kurang mengesankan.
Soudal-Quickstep membela keputusan tersebut, yang diklaim diambil setelah berkonsultasi dengan tim medis. Manajer tim, Patrick Lefevere, menegaskan bahwa Alaphilippe memiliki "kata terakhir" dalam keputusannya untuk balapan.
Namun, Lefevere juga menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan balapan di musim semi diambil setelah diskusi dengan tim. Hal ini menimbulkan interpretasi dari pihak luar bahwa Alaphilippe berada di bawah tekanan tim.
Hubungan antara Alaphilippe dan Soudal-Quickstep diwarnai ketegangan musim ini, setelah Lefevere mengkritik istri Alaphilippe atas performa suaminya. Lefevere kemudian dihukum denda oleh UCI karena komentarnya yang dianggap merendahkan perempuan.
Lefevere juga mempertanyakan kelanjutan kontrak Alaphilippe, yang akan habis pada 2025. Alaphilippe kini dikaitkan dengan Cofidis dan TotalEnergies sebagai tim potensial berikutnya.
Keputusan Alaphilippe untuk balapan dengan cedera menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap olahraga. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara kesehatan dan kinerja. Soudal-Quickstep perlu meninjau mekanisme pengambilan keputusan mereka untuk memastikan bahwa kesejahteraan pembalap menjadi prioritas utama.