Pembalap muda Oscar Onley dari tim DSM-firmenich-PostNL menapaki Tour de France perdananya dengan ambisi tinggi. Setelah kemenangan rekan setimnya, Romain Bardet, di tahap awal, Onley bersemangat untuk membuktikan kemampuannya di minggu kedua dan ketiga.
"Menyaksikan kemenangan Romain di tahap pertama sangat memotivasi. Ini adalah Tour terakhirnya, jadi sangat istimewa bisa membantunya," kata Onley.
Menatap tahap 11, Onley melihat peluang untuk unjuk gigi. Dengan rute yang menanjak tajam, tahap ini dinilai cocok untuk spesialis gunung seperti dirinya.
"Aku berharap bisa masuk dalam breakaway dan mencoba keberuntunganku," ujarnya.
Meski ambisius, Onley tetap realistis. Dia menyadari level persaingan yang tinggi dan belum pernah menghadapi arena separah Tour de France.
"Aku belum berbuat banyak sejauh ini, jadi aku berharap bisa memulai penampilanku sekarang," tambahnya.
Tahap 4 yang melintasi Col du Galibier menjadi titik referensi bagi Onley. Kendati finis di posisi ke-42, dia menilai itu bukan patokan yang jelas karena persiapannya saat itu belum maksimal.
"Aku baru turun dari latihan di ketinggian sebelum Tour. Jadi aku cukup realistis dalam menghadapi beberapa hari berikutnya," jelasnya.
Pada tahap 11, Onley memprediksi akan ada perebutan posisi awal yang ketat. Dengan hanya sedikit kesempatan untuk breakaway, banyak pembalap akan berebut posisi tersebut.
"Kami memiliki kekuatan untuk tampil maksimal. Kami harus bermain cerdik dan semoga bisa menempatkan beberapa pembalap di posisi yang menguntungkan," ungkapnya.
Meskipun tekanan berkurang setelah kemenangan Bardet, Onley menegaskan hasrat timnya untuk terus menang.
"Tak masalah menang satu atau lima tahap, kami selalu mencari kemenangan berikutnya," pungkasnya. Dalam pegunungan Massif Centrale, Onley bertekad untuk mewujudkan ambisinya.
