Balap sepeda Etoile de Bessèges di Prancis diwarnai dengan insiden yang menyebabkan sembilan tim memutuskan mundur. Berbagai kejadian mobil memasuki lintasan balap menjadi alasan utama penarikan diri tersebut.
Pada etape kedua, kendaraan umum melaju ke arah rombongan pembalap yang datang dari arah berlawanan. Sementara di etape ketiga, para pebalap sempat menghentikan balapan sebagai bentuk protes setelah menemukan mobil di sebuah bundaran.
Meski insiden tersebut terjadi, balapan tetap berlanjut. Hanya 52 dari total 146 pembalap awal yang berhasil mencapai garis akhir. Mereka yang berhasil menyelesaikan balapan dalam kondisi hujan dan dingin mendapat julukan "pejuang" oleh penyelenggara Etoile de Bessèges, Claudine Fangille.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua pembalap yang masih bertahan hari ini," ujar Fangille kepada Cyclism-Actu, Minggu (5/2/2023).
Fangille mengakui bahwa pihaknya akan mengevaluasi kembali penyelenggaraan balapan ke depannya. Ia merasa tim-tim meminta pihak penyelenggara melakukan lebih dari yang mereka mampu.
Beberapa tim yang mundur, seperti Ineos Grenadier, Soudal Quick-Step, dan Lidl-Trek, menyatakan bahwa keselamatan pembalap menjadi prioritas utama. Mereka menilai upaya pencegahan yang dilakukan panitia kurang maksimal.
Menurut regulasi UCI, penyelenggara balap seperti Etoile de Bessèges tidak diwajibkan menutup seluruh ruas jalan. Namun, setidaknya harus dilakukan penutupan sementara ketika rombongan pembalap melintas. Peraturan juga melarang memarkir kendaraan di lintasan balap saat balapan berlangsung.
Fangille meminta para pembalap untuk memahami kesulitan yang dihadapi penyelenggara. Ia menegaskan bahwa hanya ASO, penyelenggara Tour de France, yang mampu menutup jalan sepenuhnya.
"Polisi mengatakan bahwa pembalap tidak selalu mengikuti instruksi mereka, sehingga mereka kesulitan mengamankan persimpangan," kata Fangille.
Berbeda dengan tim lain, Decathlon AG2R La Mondiale dan beberapa tim Prancis memilih untuk tetap bertanding di Etoile de Bessèges. Jean-Rene Bernaudeau, manajer umum TotalEnergies, menilai mengundurkan diri dari balapan bukanlah pilihan.
"Kami memahami kesulitan yang dialami penyelenggara," ujar Bernaudeau. "Ada balapan WorldTour yang juga memiliki masalah keamanan, namun tidak ada yang berkomentar. Menurut saya itu tidak baik. Saya sangat menghormati penyelenggara di sini."
Aturan keselamatan UCI menyatakan bahwa jika lalu lintas tidak dihentikan di lintasan balap, penyelenggara dapat dikenakan denda antara 10.000 hingga 50.000 franc Swiss (Rp164 juta-Rp821 juta).
UCI telah mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki dua insiden terpisah terkait kendaraan bermotor yang memasuki lintasan balap di Etoile de Bessèges.