Rimini, Italia – Romain Bardet (dsm-firmenich PostNL) secara dramatis merebut kemenangan di etape pertama Tour de France 2023, mengklaim kaus kuning sekaligus mencatatkan rekor sebagai pembalap Prancis pertama yang mengenakan jersey kebanggaan tersebut sejak 2021.
Bardet melancarkan serangan mendadak pada tanjakan ketiga terakhir, Côte de San Leo, dan dengan cepat meninggalkan rekan-rekannya di kelompok peloton. Ia menyusul rekan setimnya, Frank van den Broek, yang sebelumnya telah lolos dari grup dan memimpin lomba selama 40 kilometer.
Keduanya bekerja sama dengan baik, mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk mempertahankan keunggulan. Meskipun peloton terus mengejar, selisih waktu terus menipis hingga hanya 22 detik dengan jarak finis 3 kilometer tersisa.
Meski dikejar habis-habisan, Bardet dan Van den Broek mampu mempertahankan posisi mereka dan finis bersamaan. Bardet mencatat waktu 3 jam 22 menit 25 detik, unggul dua detik dari Van den Broek.
"Ini gila," kata Bardet usai meraih kemenangan etape keempatnya di Tour de France. "Saya harus mengandalkan diri sendiri, berharap ini berjalan lancar. Saya tidak terlalu mengenal medan ini, tapi Frank sangat kuat di depan dan saya merasa tidak ada ruginya. Karena Frank sangat kuat, kami bisa bekerja sama dan meraih kemenangan ini – dia benar-benar pantas menang seperti saya."
Kemenangan Bardet sekaligus menggebrak dominasi sprinter yang selama ini selalu berjaya di etape pertama Tour de France. Pembalap tercepat dari kelompok utama yang mengejar adalah Wout van Aert (Visma-Lease a Bike) yang finis di posisi ketiga.
Sementara itu, nasib kurang baik menimpa Mark Cavendish (Astana-Qazaqstan) yang memiliki ambisi untuk memecahkan rekor kemenangan etape terbanyak di Tour de France. Cavendish tertinggal di tanjakan pertama dan kesulitan mengatasi cuaca panas, bahkan tampak muntah selama perjalanan. Ia akhirnya finis 39 menit di belakang pemenang, tepat di batas waktu yang ditentukan.
Etappe pertama Tour de France 2023 menampilkan rute terberat dalam sejarah tur. Dimulai di Florence, Italia, para pembalap menempuh jarak 195 kilometer melalui tujuh tanjakan yang dikategorikan sebelum akhirnya finis di Rimini di pantai Adriatik.
Terlepas dari kesulitan rute, Bardet tampil perkasa dan membuktikan dirinya sebagai penantang serius untuk gelar juara umum. Kemenangan ini menjadi pengingat bahwa bahkan pada etape yang didominasi sprinter, terkadang kejutan bisa datang dari arah yang tidak terduga.