Perkenalan zona 20 mil per jam (mph) di Inggris menimbulkan masalah bagi penyelenggara balap sepeda, dengan tur junior di Wales sebagai contoh terbaru. Meskipun batasan kecepatan tidak berlaku untuk pesepeda, mobil iring-iringan dan ambulans yang mengikuti balapan harus tetap dalam batas kecepatan, kecuali ada pengecualian.
British Cycling, badan pengatur balap sepeda di Inggris, mengakui kesulitan yang ditimbulkan oleh zona 20 mph. CEO Jon Dutton mengatakan bahwa tidak ada solusi mudah untuk masalah ini. "Kami menghargai kompleksitas di Wales dengan zona 20 mph, dan ini adalah masalah yang muncul sekitar 12 bulan yang lalu. Ini adalah masalah yang kami alami. Dan seperti biasa, tidak ada solusi yang mudah," kata Dutton.
Dampak zona 20 mph tidak hanya terbatas pada gangguan balapan. Beicio Cymru, badan pengatur balap sepeda di Wales, telah melaporkan penurunan jumlah peserta dalam acara balap jalan raya. Robbie George, direktur pengembangan dan acara Beicio Cymru, menggambarkan situasinya sebagai "tidak berkelanjutan".
Sementara CTT (Cycling Time Trials) telah menerbitkan panduan baru yang mengharuskan pembalap memperlambat saat melewati zona 20 mph, beberapa penyelenggara balapan berpendapat bahwa zona ini tidak sesuai dengan balap waktu. Akibatnya, beberapa rute harus diubah atau bahkan dibatalkan untuk menghindari zona 20 mph.
Dilema yang dihadapi penyelenggara balap sepeda menyoroti tantangan dalam menyeimbangkan keselamatan publik dengan kebutuhan olahraga. Meskipun zona 20 mph dirancang untuk meningkatkan keselamatan pejalan kaki dan pengendara sepeda, namun zona ini dapat menghalangi acara balap sepeda yang terorganisir dengan baik.
British Cycling dan badan pengatur lainnya sedang berupaya mencari solusi untuk masalah ini. Namun, mengingat kompleksitas situasi, jelas bahwa tidak ada jawaban yang mudah. Penyelenggara balap sepeda harus terus beradaptasi dengan lanskap regulasi yang berubah dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa acara dapat berlangsung secara aman dan efisien.