James Fouché, pembalap berusia 26 tahun asal Auckland, Selandia Baru, menjadi anggota non-Spanyol kedua sejak 2018 yang bergabung dengan tim balap sepeda Euskaltel-Euskadi. Tim yang berakar kuat di Basque ini dikenal dengan formasi pembalap yang nyaris seluruhnya berasal dari daerah tersebut.
Namun, keunikan Fouché bukan hanya soal kebangsaannya. Dia juga satu-satunya non-Spanyol dalam tim, termasuk jajaran pelatih. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri baginya dalam berkomunikasi.
Meskipun kendala bahasa, Fouché bertekad untuk belajar bahasa Basque. Ia berharap pada akhir tahun ini, ia sudah bisa berbincang santai dengan rekan setimnya. Dalam perlombaan, ia mengandalkan kemampuan bahasa Spanyolnya yang masih terbatas, ditambah "sedikit akal sehat".
Kehadiran Fouché di Euskaltel-Euskadi terbilang mengejutkan. Ia terpilih untuk tampil di Itzulia Basque Country, balapan kandang bagi tim tersebut. Pengalaman pertamanya di Eropa ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para penggemar, yang memberikan semangat khusus untuk pembalap dari negara yang jauh.
Fouché mengawali karier balap sepedanya melalui kompetisi di sekolah-sekolah di Selandia Baru. Ia meraih berbagai gelar juara nasional dan kontinental sebelum bergabung dengan berbagai tim pengembangan dan stagiaire.
Saat ini, Fouché tengah menjalani kontrak satu tahun dengan Euskaltel-Euskadi. Ia berharap untuk memperpanjang kontraknya dengan tim asal Basque ini di masa mendatang. Tujuan terdekatnya adalah tampil di Vuelta a Espana pada akhir tahun ini, meskipun ia menyadari persaingan ketat untuk masuk dalam skuad.
Meski berbeda secara kebangsaan dan bahasa, Fouché tidak merasa terasing. Ia merasa menjadi bagian integral dari tim, dan bertekad untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya, baik di dalam maupun di luar balapan.
