Jakarta – Jonas Vingegaard dari tim Visma-Lease a Bike mengakui kekalahannya dari Tadej Pogačar di etape keempat Tour de France. Namun, pebalap asal Denmark itu tetap optimis dan meyakini masih memiliki banyak waktu untuk mengejar ketertinggalannya.
Pada etape yang melintasi Col du Galibier yang terkenal, Vingegaard kehilangan 50 detik dari Pogačar. Meski begitu, ia menganggap kekalahan tersebut tidak terlalu buruk karena sesuai dengan ekspektasinya.
"Kami mengira akan tertinggal 3 menit, jadi mungkin ini sebuah kemenangan kecil," katanya. "Kami datang ke sini dengan keyakinan akan kehilangan waktu di tiga dari empat etape pertama. Jadi, hanya kalah di satu etape saja sudah cukup bagus."
Optimisme Vingegaard juga dipengaruhi oleh penampilannya di etape sebelumnya, di mana ia mampu merespons serangan Pogačar di San Luca. Ia yakin akan ada saatnya ia membalas.
"Saya rasa ini bukan hari yang bagus, tapi saya cukup puas," ujarnya. "Saya meragukan diri sendiri sebelum Tour, jadi hanya kehilangan waktu di satu dari tiga etape lebih dari yang kami harapkan."
Namun, Vingegaard juga mengakui bahwa timnya kekurangan pendamping yang kuat untuknya di pendakian. Pelatih Grischa Niermann mengatakan tim mereka merindukan kehadiran Sepp Kuss yang absen karena cedera.
Sementara itu, Matteo Jorgenson dari Visma-Lease a Bike, yang mendampingi Vingegaard di etape ini, menganggap kekalahan tersebut sebagai pengalaman berharga. Ia menilai mereka gagal menciptakan tempo yang cukup berat untuk membatasi serangan Pogačar.
"Kami ingin mengatur tempo yang berat di Galibier untuk mengurangi ledakan Tadej," kata Jorgenson. "Namun, kami tidak memiliki cukup banyak pembalap untuk melakukannya. Tempo yang kami atur tidak cukup berat."
Meski kalah, Vingegaard tetap percaya diri. Ia meyakini masih memiliki kekuatan untuk mengejar ketertinggalannya dan merebut gelar juara Tour de France.
