Wollongong, Australia – Seorang bintang bermunculan di ajang Kejuaraan Balap Sepeda Jalan Dunia 2022 di Wollongong, Australia. Tadej Pogačar dari Slovenia menunjukkan dominasinya yang luar biasa dengan meraih gelar juara dunia, melengkapi Triple Crown bersejarahnya setelah menjuarai Giro d’Italia dan Tour de France tahun ini.
Perjalanan Pogačar menuju kemenangan tidak mudah. Rute balapan berjarak 273,9 km dengan elevasi 4.470 m menjadi tantangan berat bagi para pembalap. Sejak awal lomba, serangan bertubi-tubi dari berbagai tim mendominasi jalannya balapan.
Pada kilometer ke-100, Pogačar melancarkan serangan mengejutkan. Ia berhasil menjembatani celah ke kelompok pelarian yang berisi rekan setimnya, Jan Tratnik. Setelah itu, Pogačar melakukan serangan solo yang menakjubkan, mengayuh sejauh 51 km sendirian di depan.
Serangan Pogačar ini membuat para pesaingnya tercengang. Remco Evenepoel dari Belgia, favorit lainnya, tertinggal jauh di belakang. Begitu pula Mathieu van der Poel dari Belanda, juara bertahan, yang harus puas dengan medali perunggu.
Pogačar menunjukkan kekuatan dan ketahanan yang luar biasa. Meski sempat mengalami sedikit penurunan performa, ia berhasil mempertahankan keunggulannya hingga garis finis. Ia finis 100 km setelah serangan pertamanya dan 35 detik di depan Ben O’Connor dari Australia, yang meraih medali perak.
Kemenangan Pogačar ini menjadikannya pembalap ketiga dalam sejarah yang berhasil meraih Triple Crown, setelah Eddy Merckx dan Stephen Roche. Ia juga menjadi pembalap Slovenia pertama yang memenangkan gelar juara dunia.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Setelah musim yang luar biasa ini, saya memberikan banyak tekanan pada diri saya sendiri untuk hari ini. Saya merasakan tekanan dari diri saya sendiri dan tim," ujar Pogačar usai balapan.
"Perlombaan berlangsung sangat cepat, ada pelarian berbahaya di depan. Mungkin saya melakukan serangan yang bodoh, tetapi untungnya Jan [Tratnik] ada di sana bersama saya dan saya tidak pernah menyerah hingga akhir. Ini luar biasa, saya tidak bisa mempercayainya."
Kemenangan Pogačar merupakan bukti kehebatannya sebagai pembalap sepeda. Di usianya yang baru 24 tahun, ia telah meraih kesuksesan luar biasa dan diprediksi akan terus mendominasi dunia balap sepeda selama bertahun-tahun yang akan datang.