Setelah menggantungkan sepeda selama 11 tahun sebagai pembalap profesional, Matt Holmes memutuskan untuk kembali mengayuh. Alasan pengunduran dirinya pada akhir 2022 sederhana: ia tidak lagi menikmati balapan.
Holmes yang sempat bergabung dengan tim WorldTour Lotto-Soudal merasakan kekosongan setelah meninggalkan dunia balap. Ia sempat mencoba pekerjaan sebagai agen perjalanan olahraga, namun itu tidak membuatnya bahagia. Selama 18 bulan, ia mencoba mencari jalan hidupnya.
Namun, pada akhirnya, Holmes menemukan kembali gairahnya dalam bersepeda. Ia berhasil menjuarai Rapha Lincoln GP dan The Gralloch, balap gravel terkemuka di Inggris.
Kali ini, fokus Holmes tidak lagi sepenuhnya pada balap jalan raya atau gravel. Ia kembali bersepeda dengan tujuan untuk bergabung dengan tim pengejar lintasan Inggris (GB), juara Eropa saat ini. Holmes yakin dengan kemampuannya untuk menjadi bagian dari skuat favorit di Olimpiade mendatang.
"Saya memiliki rasa hormat yang besar terhadap pembalap lintasan elit sekarang," kata Holmes. "Ini sangat teknis, dengan tekanan tinggi. Tapi secara angka, saya termasuk yang terbaik, itulah sebabnya British Cycling tertarik dengan kemampuan saya."
Holmes tidak berminat hanya tampil di ajang Nations Cup. Ia bertekad untuk berada di posisi empat besar. Jika usahanya tidak membuahkan hasil, ia akan mempertimbangkan untuk pensiun lagi.
Holmes terinspirasi untuk kembali bersepeda setelah berlatih bersama Jonny Whale, salah satu sosok di balik HUUB Wattbike. Hasil tes lintasan yang menjanjikan memacunya untuk mengejar mimpinya.
"Saya berhenti bersepeda sepenuhnya selama beberapa minggu, lalu saya hanya bersepeda untuk bersenang-senang," jelas Holmes. "Saya mengenal Jonny Whale, hanya bersepeda dengannya karena saya butuh teman bicara. Saya menggunakan sepeda gravel karena itu satu-satunya yang saya punya."
Holmes pun menjalani tes lintasan dan menunjukkan potensi yang besar. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk sponsor seperti OGT, membuat perjalanannya semakin bersemangat.
Holmes percaya pada kemampuannya dan bertekad untuk terus berjuang meraih mimpinya. Bersepeda, khususnya lintasan, telah menjadi satu-satunya hal yang konstan dalam hidupnya, memberinya harapan dan kebahagiaan.