Lotte Kopecky memuji rekan satu timnya di SD Worx setelah meraih kemenangan di Paris-Roubaix Femmes. Ia mengatakan bahwa mereka telah membantu Kopecky tetap tenang dan fokus saat menghadapi balapan berbatu yang monumental itu.
Pebalap Belgia itu nyaris kehilangan kemenangan lain di Tour of Flanders akhir pekan lalu, yang menurutnya justru menambah tekadnya untuk menang kali ini.
Kopecky mengatakan kepada media setelah balapan bahwa persiapan menuju Roubaix diwarnai oleh rasa gugup sekaligus antusias. Namun, begitu balapan dimulai, perasaan itu berubah menjadi keyakinan diri karena ia bisa merasakan kepercayaan yang diberikan rekan setimnya. Ia pun berterima kasih atas peran mereka dalam kemenangannya.
"Saya mencoba untuk tetap setenang mungkin hari ini," katanya. "Setelah hari Minggu, perasaan saya tidak seperti yang saya inginkan, tetapi untungnya saya memiliki teman-teman yang sangat baik dan tim yang sangat baik di belakang saya yang benar-benar berusaha membuat saya tetap tenang dan memberi saya kepercayaan diri."
"Mereka membantu saya mencoba menghabiskan beberapa hari terakhir ini tanpa terlalu banyak kekhawatiran… Tentu saja tadi pagi, saya gugup tetapi saya merasa tenang. Saya benar-benar bisa merasakan kepercayaan yang mereka miliki pada saya dan saya mencoba membawa perasaan yang baik itu ke dalam balapan."
Kopecky tampil bersemangat sepanjang Monumen dan secara rutin melakukan serangan saat memasuki setiap sektor berbatu. Pada akhirnya, balapan berujung pada sprint dramatis di velodrome, di mana ia mengungguli Elisa Balsamo dari Lidl-Trek dan Pfeiffer Georgi (dsm–firmenich PostNL).
Ketika ditanya apakah rencana awal sebelum balapan berjalan sesuai harapan, Kopecky mengatakan bahwa semuanya berjalan sesuai perkiraannya, baik secara pribadi maupun untuk timnya secara keseluruhan.
"Itu persis seperti yang kami rencanakan," katanya. "Kami ingin mencoba menghindari masalah pada 60 kilometer pertama dan berada tepat di depan pada tiga sektor pertama… Sebelum sektor pertama yang saya serang, saya memiliki Elena Cecchini yang mencoba memposisikan saya dan saya tahu saya ingin pergi ke sana dan melihat apa yang terjadi. "
Tim Belanda itu, jelasnya, mendapat bonus tambahan karena memiliki sprinter bintang mereka, Lorena Wiebes, dalam kelompok pengejar jika balapan kembali bersatu dalam perjalanan menuju garis finis.
"Tentu saja, berada di depan dengan Marianne bukanlah situasi yang ideal bagi saya," kata Kopecky. "Ketika saya bersama Marianne, saya hanya berpikir bahwa kami masih menyimpan kartu as dengan Lorena [Wiebes]. Hari ini saya sangat ingin menang sendiri, tetapi saya juga sangat termotivasi bahwa jika ada situasi di mana kami harus bertaruh untuk Lorena, saya berkomitmen 110% untuk itu."
Saat kelompok terdepan memasuki velodrome, penonton bersorak sorai melihat sang juara dunia hadir dalam perebutan kemenangan. Selain gelar juara dunia jalan raya, Kopecky juga memegang banyak gelar juara dunia di lintasan, yang membuat sebagian orang berasumsi bahwa ia memiliki keunggulan.
Kopecky mengatakan bahwa latar belakang lintasannya tidak terlintas di benaknya saat bersiap untuk meluncurkan sprint terakhir.
"Pfeiffer dan Marianne juga memiliki latar belakang lintasan," katanya. "Kami semua tahu apa yang kami lakukan. Itu adalah keuntungan, tetapi saya tidak memikirkannya karena mereka juga memiliki keuntungan ini. Itu tidak benar-benar mengubah apa pun bagi saya, tidak."
"Sebelum kami datang ke lintasan, itu sudah merupakan pertarungan besar untuk mencoba dan mendapatkan posisi," tambahnya. "Tentu saja saya tahu bahwa Marianne [Vos] dan Elisa [Balsamo] akan mencoba bertarung satu sama lain dan di sisi lain trek ada angin sakal."
"Mereka harus memulai sprint cukup awal, jadi saya mencoba untuk tetap tenang dan mulai melakukan sprint pada saat yang tepat. Itu sprint yang panjang, tetapi itu menguntungkan saya dan saya melakukan apa yang perlu saya lakukan."
